SALAM-ONLINE.COM: Belakangan ini banyak pemimpin yang suka berbohong. Mereka berkata tapi tidak melaksanakannya, mereka berjanji tapi gagal memberi bukti. Maka sesuai pesan Al-Qur’an, jangan taati para pemimpin pembohong.
Demikian ditegaskan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam ceramahnya di hadapan sekitar 6 ribu warga Muhammadiyah di Klegen, Comal, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (5/8/2023).
Jamaah Hari Bermuhammadiyah Daerah Pemalang ini dihadiri oleh Plt Bupati Pemalang dan sejumlah politisi dari berbagai partai politik, antara lain PAN, PKS, Partai Golkar dan Partai Ummat.
Ketua Umum PP Muhammadiyah dua periode berturut-turut (2005-2010, 2010-2015) ini lebih lanjut mengatakan bahwa pemimpin pembohong adalah mereka yg mendustakan agama Allah, mendustakan rakyat pemilih, bahkan mendustakan dirinya sendiri.
“Para pemimpin pembohong menjelma di seputar Pemilu dan Pilpres. Mereka menebar janji tapi janji itu tidak terbukti. Hal ini merupakan penipuan dan pengkhianatan terhadap rakyat,” tegas mantan Ketua Umum MUI Pusat ini dalam keterangan
Dalam kaitan dengan Islam dan umat Islam, kata Din, pemimpin pembohong tampil seolah-olah dekat dengan Islam, berkunjung ke lembaga-lembaga Islam, tapi begitu berkuasa dia lupa, bahkan benci terhadap Islam dan umat Islam.
“Kebencian ini mengambil bentuk mengabaikan aspirasi umat Islam seperti mengatasi kesenjangan ekonomi yang berdampak negatif terhadap umat Islam, melahirkan kebijakan publik yang merugikan umat Islam, sampai senang menyebar tuduhan streotiping seperti radikal, pengamal politik identitas, dan semacamnya,” ungkap mantan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat ini.
Oleh karena itu, lanjut Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu ini, umat Islam khususnya warga Muhammadiyah perlu waspada dan cermat dalam Pemilu dan Pilpres mendatang.
“Jangan sampai terperosok ke lubang yang sama dua kali, apalagi lebih. Maka berhati-hatilah dalam memilih Caleg dan Capres/Cawapres. Jangan terbuai dengan penampilan dan uang. Dan sekali lagi, jangan taati pemimpin pembohong!” serunya. []