Biadab! Korban Serangan Zionis di RS Al-Shifa Gaza Meningkat, Pasien Dibunuh Capai 140 Orang
SALAM-ONLINE.COM: Korban maut akibat serangan Zionis yang sedang berlangsung di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza telah meningkat menjadi 140 orang, tentara penjajah mengonfirmasi pada Kamis (21/3/2024), Palestine TV melaporkan.
Tentara Zionis mengatakan bahwa pasukannya telah membunuh 50 warga Palestina lainnya di dalam dan sekitar Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza.
Militer penjajah mengklaim dan berdalih bahwa infrastruktur musuh (Hamas) dan tempat penyimpanan senjata juga terletak di dekat rumah sakit.
“Sejak awal operasi di Rumah Sakit Al-Shifa, lebih dari 140 orang tewas,” kata militer penjajah itu.
Sungguh biadab, tentara Zionis menggerebek rumah sakit yang menampung ribuan pasien yang sakit dan terluka, serta pengungsi, Senin (18/3) pagi.
Kepala Staf Angkatan Darat penjajah, Herzi Halevi mengakui pada Rabu bahwa penyerbuan ke rumah sakit itu bertujuan untuk “menekan” Hamas selama negosiasi tidak langsung terkait kesepakatan pertukaran sandera di Qatar.
Sebelumnya pada Kamis pagi, militer membombardir sebuah gedung di kompleks medis yang terkepung itu, lapor media Palestina.
“Tentara penjajah (“Israel”)) membombardir gedung operasi khusus di Rumah Sakit Al-Shifa di bagian barat Kota Gaza,” kata Al-Aqsa Channel dalam pernyataan singkatnya di Telegram.
Palestine TV dalam laporannya menyebut bahwa pasukan penjajah mengancam para pengungsi di dalam Kompleks Al-Shifa melalui pengeras suara dan meminta mereka segera dievakuasi dari kompleks tersebut.
Pengeboman artileri mengakibatkan kebakaran yang meluas, membunuh dan melukai puluhan warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak. Serangan brutal dan biadab itu juga memaksa ratusan orang mengungsi ke Kota Gaza bagian timur.
Sejak Senin (18/3) dini hari, pasukan Zionis terus menggerebek kompleks Al-Shifa, dengan pembunuhan, penembakan dan penangkapan besar-besaran yang dilakukan terhadap para pengungsi di dalam rumah sakit. Juga, penembakan terhadap rumah-rumah di dekatnya.
Pada Rabu, tentara penjajah itu mengumumkan pembunuhan 90 warga Palestina dan menginterogasi 300 orang di Shifa. Menangkap 160 lainnya dan membawa mereka ke wilayah jajahan Zionis untuk diinterogasi.
Ini adalah kedua kalinya pasukan penjajah Zionis menyerbu kompleks tersebut sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober lalu. Sebelumnya mereka menyerbu kompleks tersebut pada 16 November lalu setelah pengepungan selama sepekan, kemudian mundur setelah 8 hari. Selama itu pasukan Zionis menyerbu kompleks tersebut. Pekarangan, sebagian bangunan, peralatan medis dan bahkan generator listrik, hancur.
Pekan lalu, sejumlah warga Palestina meregang nyawa dan terluka dalam penembakan intensif tentara Zionis di dekat rumah sakit saat mereka berbuka puasa di bulan suci Ramadhan.
Zionis penjajah telah melancarkan perang mematikan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.160 warga penjajah.
Hampir 32.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, terbunuh di Gaza. Lebih dari 74.000 orang terluka akibat kehancuran massal dan krisis kebutuhan pokok.
Serangan Zionis menyebabkan 85% penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang mengakibatkan krisis makanan, air bersih dan obat-obatan. Menurut PBB, 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur.
Mahkamah Internasional menyebut Zionis telah melakukan genosida (pembantaian/pembersihan) warga Gaza. Pada Januari lalu Mahkamah Internasional mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan Tel Aviv menghentikan tindakan genosida. Mahkamah Internasional juga mendesak penjajah itu mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan telah diberikan kepada warga sipil di Gaza. (mus)