Jelang Ramadhan, Ketua D-8 Desak Gencatan Senjata di Gaza
SALAM-ONLINE.COM: Sebuah solusi atau gencatan senjata di Gaza akan segera menjadi lebih baik bagi masyarakat yang akan segera menjalankan puasa dan ibadah lainnya selama bulan suci Ramadhan mendatang, demikian harapan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Ekonomi (D-8), Isiaka Abdulqadir Imam.
Berbicara kepada Kantor Berita Anadolu di Forum Diplomasi Antalya yang baru saja berakhir di Türki selatan, Isiaka Abdulqadir Imam mengecam kehancuran akibat serangan Zionis penjajah di Gaza sejak Oktober 2023 lalu dan telah merenggut nyawa lebih dari 30.000 orang.
“Ini sangat-sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan bagi kami. Saya pribadi prihatin, dan semua anggota D-8 juga sama-sama prihatin,” kata Imam seperti dilansir Anadolu, Senin (4/3/2024).
D-8 adalah organisasi kerja sama pembangunan yang beranggotakan Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan dan Türki.
Imam, seorang diplomat kawakan Nigeria, juga mengutip seruan gencatan senjata dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang dibuat oleh anggota Komisi D-8 pada pertemuan musim gugur lalu.
“Ramadhan sudah dekat dan semakin cepat kita dapat menemukan solusi dan gencatan senjata, semakin baik bagi umat (masyarakat), khususnya … orang-orang yang akan segera berpuasa,” tambahnya.
Imam menyebut Forum Diplomasi Antalya merupakan platform internasional yang berfokus pada dialog, partisipasi dan wacana di berbagai bidang isu global, berbeda dengan platform global lainnya.
“Tidak seperti platform global lainnya, Forum Diplomasi Antalya baru berusia tiga tahun dan saya cukup terkesan dengan cepatnya perhatian yang didapat,” katanya.
Ia mengucapkan selamat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang memimpin inisiatif besar ini serta Menteri Luar Negeri Hakan Fidan yang menjadi tuan rumah forum yang sangat penting ini.
Tahun ini menandai edisi ketiga forum tahunan tersebut. Forum yang direncanakan tahun lalu dibatalkan karena gempa bumi dahsyat di Türki. selatan pada Februari 2023.
Imam mengatakan D-8 mengalami kemajuan yang sangat cepat dan “mengesankan”. Ia menggarisbawahi, “Sejak saya bergabung sekitar dua tahun lalu, saya telah meningkatkan visibilitas organisasi ini.”
Forum Diplomasi ini, kata Imam, menjadi terkenal, tidak hanya di kalangan anggotanya, tapi juga secara global.
“Angka perdagangan kami juga meningkat dengan sangat cepat,” tambahnya.
“Anda tahu, D-8 didirikan dengan tujuan untuk perdagangan dan kami cukup senang bahwa angka perdagangan kami meningkat. Jadi kami telah membuat beberapa kemajuan yang sangat mengesankan.”
Forum Diplomasi Antalya digelar selama tiga hari, dihadiri oleh hampir 4.500 peserta, termasuk 19 kepala negara, 73 menteri dan 57 perwakilan internasional. Forum ini berakhir pada hari Ahad (3/3/2024) di kota Antalya, Riviera, Turki. (mus)