Karena Gaza, Kanada Putuskan Hentikan Pengiriman Senjata ke Zionis Penjajah
SALAM-ONLINE.COM: Kanada telah memutuskan untuk menghentikan semua pengiriman senjata ke Zionis penjajah karena serangan yang tak henti-hentinya di Gaza, demikian ditegaskan oleh seorang pejabat pemerintah negara tersebut, Selasa (19/3/2024).
Keputusan tersebut memicu kemarahan pihak Zionis. Pihak penjajah ini juga tengah menghadapi pengawasan internasional yang semakin ketat atas perang di wilayah Palestina yang terkepung itu.
Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin parah. Perang yang berlangsung selama berbulan-bulan telah mendorong ratusan ribu warga Gaza ke ambang kelaparan.
Kanada, sekutu utama Amerika Serikat, yang memberikan bantuan militer miliaran dolar kepada Zionis setiap tahunnya, telah mengurangi pengiriman senjatanya ke penjajah tersebut. Kemudian Pengiriman Senjata disetop, diganti dengan mengirim peralatan yang tidak mematikan seperti radio. Kanada melakukannya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
“Situasi di lapangan membuat kami tidak bisa mengekspor peralatan militer (yang mematikan) apa pun,” kata pejabat Kanada yang tidak ingin disebutkan namanya kepada AFP.
Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan kepada surat kabar Toronto Star pada Selasa (19/3) bahwa ke depannya Ottawa akan menghentikan ekspor senjata ke pihak Zionis.
Zionis “Israel” mengecam keputusan tersebut. Menteri Luar Negeri penjajah, Israel Katz, mengatakan keputusan tersebut merusak hak mereka untuk membela diri melawan Hamas.
“Sejarah akan menilai tindakan Kanada saat ini dengan keras,” katanya dalam sebuah postingan di platform media sosial X.
Senator AS Bernie Sanders menyambut baik langkah Kanada tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah postingan di X: “Mengingat bencana kemanusiaan di Gaza, termasuk kelaparan yang meluas dan semakin meningkat, AS tidak boleh menyediakan nikel lagi untuk mesin perang Netanyahu.”
Menurut radio Kanada, Zionis penjajah secara historis menjadi penerima terbesar ekspor senjata Kanada, dengan perlengkapan militer senilai 21 juta dolar Kanada ($15,44 juta) diekspor ke wilayah jajahan “Israel” itu pada 2022, menyusul pengiriman sebesar CAN$26 juta pada 2021.
Hal ini menempatkan penjajah Zionis di antara 10 besar penerima ekspor senjata Kanada.
Ottawa hanya mengekspor pengiriman “tidak mematikan” seperti peralatan komunikasi pihak penjajah tersebut sejak Zionis melancarkan perangnya di Jalur Gaza.
“Tidak ada ekspor senjata yang dikirim sejak Januari,” pejabat pemerintah negara itu menambahkan.
Zionis penjajah telah membunuh hampir 32.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dalam perang sejak 7 Oktober 2023 lalu. Sementara serangan Hamas menyebabkan tewasnya hampir 1.200 orang di pihak penjajah tersebut.
Meskipun menegaskan hak penjajah itu untuk membela diri, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengambil sikap yang semakin kritis terhadap Zionis ketika kematian warga sipil meningkat di Gaza.
Masalah pengiriman senjata ke penjajah Zionis telah memicu proses hukum di beberapa negara di dunia.
Di Kanada, koalisi pengacara dan warga negara asal Palestina mengajukan protes terhadap pemerintah pada awal Maret lalu untuk menangguhkan ekspor senjata ke Tel Aviv. Koalisi itu menuduh pemerintah Kanada melanggar hukum internasional dan domestik. (mus)