Bulan Sabit Merah Turki Berangkatkan Kapal Bantuan Kemanusiaan ke-9 ke Gaza
SALAM-ONLINE.COM: Kapal bantuan kemanusiaan kesembilan Bulan Sabit Merah Turki (Kızılay) diberangkatkan ke Gaza pada Selasa (16/4/2024) dari Pelabuhan Mersin Türki selatan.
Kapal yang membawa 3.774 ton bantuan itu seperti dilansir Daily Sabah, Selasa (16/4) dijadwalkan tiba di pelabuhan al-Arish Mesir dalam waktu sekitar 40 jam. Bantuan tersebut kemudian akan diberangkatkan dari pelabuhan Mesir menuju Rafah, perbatasan utama Gaza dengan Mesir, untuk kemudian disalurkan ke Bulan Sabit Merah Palestina.
Bantuan tersebut meliputi makanan, tepung, kantong tidur dan perlengkapan kebersihan bayi, serta 5.610 potong dan 700 kilogram tepung bebas gluten, mie dan kue untuk pasien celiac. “Ini sesuai saran dari warga negara Turki dan Bulan Sabit Merah Turki,” kata sutradara Fatma Meriç Yılmaz pada upacara pemberangkatan.
“Ketika kapal ketujuh kami tiba di perbatasan Rafah, kami mengevakuasi seorang warga Turki bernama Rukiye, yang memberi tahu kami bahwa orang-orang di sana yang mengidap gluten enteropati dan mengalami masalah gangguan pencernaan serius,” ungkap Yılmaz.
“Rukiye menyebutkan ada 2.000-3.000 orang dengan kondisi seperti itu di Gaza dan Bulan Sabit Merah Palestina dapat mengatur pengiriman jika mereka menerima barang bebas gluten, yang telah kami kumpulkan sesegera mungkin,” kata Yılmaz.
Bulan Sabit Merah Turki, bekerja sama dengan Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD), telah mengirimkan hampir 40.000 ton bantuan ke Gaza melalui 13 pesawat dan delapan kapal sejak babak baru perang antara Palestina dan Zionis dimulai.
Bulan Sabit Merah Turki mengerahkan pengiriman bantuan terbesarnya tahun ini ke Gaza yang terkepung pada awal Maret bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Bantuan yang dikirim lebih dari 2.700 ton, termasuk paket makanan yang berisi makanan siap saji, air, paket makanan, tepung, pakaian, perlengkapan kebersihan, bahan-bahan untuk berteduh seperti tenda, kantong tidur dan selimut, peralatan medis dan perlengkapan bayi.
Badan bantuan tersebut berkoordinasi dengan Bulan Sabit Merah Mesir dan Bulan Sabit Merah Palestina untuk memastikan truk bantuan dapat menjangkau penerima yang sangat membutuhkan dengan segera.
Selain mendistribusikan paket makanan di Gaza, Bulan Sabit Merah Turki juga menyediakan makanan hangat untuk 5.000 orang setiap hari dengan menjalankan dapur umum di Rafah, Gaza selatan. Selama bulan Ramadhan, stafnya di lapangan membagikan makanan saat sahur dan berbuka puasa di bulan Ramadhan.
Türki, yang mengecam Zionis penjajah atas serangannya di Gaza yang padat penduduknya dan menyerukan gencatan senjata segera, telah mengirimkan puluhan ribu bantuan kemanusiaan ke wilayah terkepung tersebut sejak dimulainya perang tahun lalu.
Kapal bantuan kemanusiaan lainnya yang disiapkan bersama oleh lembaga bantuan independen Turki, Humanitarian Relief Foundation (IHH) dan Kuwait Society for Relief, berangkat dari Pelabuhan Mersin pada Ahad (14/4).
Kapal tersebut membawa 907 ton dan 502 kilogram perbekalan penting, termasuk 394.944 unit makanan siap saji, 10.000 unit tepung seberat 5 kilogram (11 pon), 10.000 unit bahan makanan lainnya, 650 tenda berukuran 24 meter persegi. Selain itu, tempat tidur, bantal, sprei dan karpet yang berjumlah 2.000, selimut 3.994, alat kebersihan diri 30.000, popok bayi 23.212 paket, pembalut 20.180 paket, tisu basah 17.378 paket, popok dewasa 4.369 paket, deterjen 10.397 dan 11.449 paket, termasuk paket deterjen pencuci piring.
Inisiatif terbaru ini melibatkan armada yang diberi nama “Armada Kebebasan Internasional,” yang bertujuan menantang blokade Israel atas Gaza. Armada tersebut mencakup tiga kapal—Anadolu (Anatolia), Akdeniz (Mediterania) dan Vicdan (Hati Nurani)—yang terdiri dari sukarelawan dan aktivis dari 12 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Swedia.
EPA melaporkan bahwa Akdeniz, yang membawa 5.500 ton bantuan kemanusiaan dan sekitar 1.000 aktivis di dalamnya, akan memulai perjalanannya menuju Gaza pada Senin (15/4). Hal ini menandai inisiatif kedua IHH untuk memberikan bantuan langsung ke Gaza, daerah kantong yang terkepung.
Pada Mei 2010, IHH mengirim kapal bantuan bernama Mavi Marmara ke Gaza bersama dengan lima kapal sipil lainnya dari “Gaza Freedom Flotilla” dalam upaya untuk menembus blokade Zionis “Israel”.
Kapal itu dicegat oleh militer Zionis dalam serangan lepas pantai yang mematikan di perairan internasional Laut Mediterania. Sembilan aktivis pro-Palestina yang berada di kapal bantuan tersebut dibunuh pasukan Zionis. Serangan biadab penjajah tersebut juga menyebabkan kematian 10 aktivis lainnya pada 2014 setelah bertahun-tahun dalam keadaan koma.
Penyerbuan ke kapal Mavi Marmara tersebut memicu krisis diplomatik antara Türki dengan Zionis penjajah, yang hubungannya secara historis bermasalah karena penjajahan yang dilakukan Zionis pada bangsa Palestina. (S)