Hampir 200 Aktivis Kemanusiaan & Petugas Kesehatan di Jalur Gaza Terbunuh Sejak Oktober 2023
SALAM-ONLINE.COM: PBB menyatakan bahwa setidaknya 196 pekerja kemanusiaan di Jalur Gaza telah terbunuh sejak Oktober 2023 menyusul pembunuhan terhadap petugas kesehatan baru-baru ini.
Menggambarkan wilayah Palestina sebagai salah satu tempat paling berbahaya dan sulit di dunia untuk bekerja, sebagai pekerja kemanusiaan, juru bicara PBB Stephane Dujarric pada konferensi pers, Selasa (2/4/2024) menegaskan kembali bahwa semua serangan terhadap petugas layanan kesehatan dan militerisasi yang diberlakukan di rumah sakit Gaza sungguh sangat “tidak dapat diterima”.
“Rumah sakit harus dilindungi agar warga sipil dapat menerima pertolongan atas keselamatan jiwa mereka di wilayah tersebut,” Dujarric seperti dilansir Kantor Berita Anadolu, Selasa (2/4), menekankan.
Mengulangi seruan desakan ke PBB agar segera melakukan gencatan senjata, Dujarric mengungkapkan bahwa Koordinator Senior PBB untuk Kemanusiaan dan Rekonstruksi untuk Gaza, Sigrid Kaag, bertemu dengan aktivis dari World Central Kitchen (WCK) di Gaza satu hari sebelum mereka tewas dalam serangan udara Zionis “Israel”.
Dujarric mengatakan bahwa Kaag “terkejut” atas serangan biadab tersebut. Dujarric pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas.
Dujarric mengatakan bahwa “Israel” melakukan penyelidikan atas serangan terhadap WCK dan PBB sedang menunggu hasilnya.
Dia juga menambahkan bahwa banyak personel PBB terbunuh di wilayah tersebut. Beberapa di antaranya tewas di lokasi yang sebelumnya telah dikomunikasikan kepada pihak Zionis penjajah.
Dujarric menggambarkan kurangnya respons Zionis “Israel” terkait tewasnya para aktivis kemanusiaan tersebut sebagai hal yang sangat kontras.
Mengekspresikan kesedihan atas kematian warga sipil, Dujarric menekankan perlunya menghormati semua individu.
Sebelumnya pada Selasa (2/4), World Central Kitchen mengatakan tujuh pekerja kemanusiaannya tewas dalam serangan udara pasukan penjajah Zionis di Jalur Gaza pada Senin (1/4).
Tujuh pekerja kemanusiaan WCK berbasis di AS yang terbunuh pada Senin (1/4) itu adalah warga negara Australia, Polandia, Inggris dan Palestina, serta aktivis kemanusiaan berkewarnegaraan ganda AS-Kanada.
Setelah “serangan yang ditargetkan” itu, WCK mengatakan bahwa mereka menghentikan operasi di wilayah tersebut.
Selain membunuh 33.000 orang sejak 7 Oktober 2023 lalu, serangan dan pengepungan penjajah di Jalur Gaza itu juga disalahkan atas kondisi hampir kelaparan yang dialami lebih dari 2 juta. (S)