Tiga Putra dan Cucu Pemimpin Hamas Dibunuh Penjajah, Turki Turut Berduka Cita
SALAM-ONLINE.COM: Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dan Kepala Intelijen Nasional (MIT) Türki Ibrahim Kalin menyampaikan ucapan duka citanya kepada kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh, yang kehilangan tiga putra dan beberapa cucunya saat mengunjungi kerabat di kamp pengungsi di Gaza pada hari pertama Idul Fitri, Rabu 1 Syawal 1445 Hijriyah (10 April 2024 M).
Dalam pembicaraan melalui telepon dengan Haniyeh, Kalin menyampaikan belasungkawanya. Keduanya juga membahas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza, serangan tanpa hukum yang dilakukan Zionis penjajah, gencatan senjata dan pembebasan sandera, demikian sumber diplomatik yang dikutip DailySabah, Rabu (10/4).
Kalin mengatakan kepada Haniyeh bahwa Türki akan terus mendukung kemerdekaan Palestina.
Serangan udara Zionis saat itu menargetkan sebuah mobil yang membawa anggota keluarga Haniyeh ke kamp pengungsi Al-Shati. Serangan biadab itu dilakukan saat keluarga Haniyeh hendak memberikan ucapan selamat Idul Fitri kepada penghuni kamp, kata saksi mata kepada Kantor Berita Anadolu.
Sumber medis mengatakan kepada Anadolu bahwa serangan udara tersebut mengakibatkan kematian tiga putra Haniyeh—Hazem, Amir dan Mohammed—serta beberapa anak mereka (cucu Haniyeh), selain melukai yang lain.
Zionis “Israel” telah melancarkan serangan militer di Jalur Gaza, membunuh hampir 33.500 orang, sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023—yang menewaskan sekitar 1.200 orang di pihak penjajah. Zionis penjajah juga memblokade Jalur Gaza sehingga melumpuhkan wilayah kantong pantai tersebut, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, terancam kelaparan.
Perang menyebabkan 85% penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat-obatan. Sementara sebagian besar infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.
Mahkamah Internasiona (ICJ) menyebut Zionis “Israel” telah melakukan genosida (pembantaian dan pembersihan) terhadap warga Gaza. Karenanya Mahkamah Internasional mendesak Zionis agar berbuat lebih banyak untuk mencegah kelaparan di Gaza.
Türki baru-baru ini mengumumkan serangkaian pembatasan ekspor ke wilayah jajahan Zionis. Menurut negara pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan ini pembatasan itu akan terus berlanjut sampai pihak Zionis penjajah mengizinkan bantuan kemanusiaan di daerah kantong yang diblokade tersebut.
Hamas, yang diyakini menyandera lebih dari 130 warga penjajah, menuntut diakhirinya serangan gencar Zionis ke Gaza sebagai imbalan atas kesepakatan terkait penyanderaan dengan pihak penjajah. (S)