UNRWA Tutup Markas Besarnya di Yerusalem Setelah Dibakar Pemukim ‘Israel’
SALAM-ONLINE.COM: Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) terpaksa menutup markas besarnya di Al-Quds (Yerusalem) Timur menyusul serangan pembakaran yang dilakukan oleh pemukim ilegal “Israel”.
Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan dalam sebuah postingan di platform media sosial X pada Kamis (9/5/2024) bahwa pihaknya telah memutuskan untuk menutup markasnya sampai keamanan yang memadai pulih. Dia mengatakan serangan pada Kamis lalu itu adalah yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari sepekan.
“Ini merupakan perkembangan yang keterlaluan. Sekali lagi, nyawa staf PBB berada dalam risiko yang serius,” katanya, dikutip dari Daily Sabah, Senin (13/5).
“Merupakan tanggung jawab ‘Israel’ sebagai (penguasa) pendudukan (penjajah) untuk memastikan bahwa personel dan fasilitas PBB dilindungi setiap saat,” tuturnya.
UNRWA, yang dibentuk untuk menangani pengungsi Palestina yang melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah mereka saat perang tahun 1948 (sekitar masa mulai dijajahnya Palestina), telah lama menjadi sasaran permusuhan “Israel”.
Sejak dimulainya perang dengan Gaza, para pejabat penjajah telah berulang kali menyerukan agar lembaga tersebut (UNRWA) ditutup. Pihak penjajah menuduhnya terlibat dalam gerakan perlawanan Palestina, Hamas di Gaza. Namun tuduhan tersebut dibantah keras PBB.
Pihak penjajah menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tidak dapat dibagi-bagi, termasuk bagian timur yang direbutnya dalam perang tahun 1967. Palestina sendiri sudah lama ingin menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota masa depan sebuah negara merdeka.
Lazzarini mengatakan, tidak ada korban jiwa. Namun, area diluar ruangan rusak akibat kobaran api, yang berhasil dipadamkan oleh staf UNRWA.
Pihak polisi penjajah sendiri belum merespons kejadian ini.
Lazzarini mengatakan kelompok warga “Israel” telah melakukan demonstrasi rutin di depan kompleks UNRWA selama dua bulan terakhir. “Dan batu-batu dilemparkan ke staf dan bangunan di kompleks tersebut minggu ini,” ujarnya.
Dalam rekaman yang dibagikan di postingan Lazzarini, asap terlihat mengepul di dekat bangunan di pinggir kompleks, sementara suara nyanyian terdengar. “Kerumunan disertai orang-orang bersenjata terlihat di depan markas UNRWA sambil meneriakkan, ‘Bakar PBB!’ kata Lazzarini. (S)