Bela Palestina, Maroko Tolak Normalisasi Hubungan dengan Zionis
Rabat mengatakan normalisasi hubungan akan mendorong penjajah itu untuk lebih melanggar lagi hak-hak bangsa Palestina.
RABAT (SALAM-ONLINE): Maroko menolak segala bentuk normalisasi hubungan dengan Zionis penjajah, demikian ditegaskan oleh Perdana Menteri Saad-Eddine El-Othmani Ahad malam, sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu, Senin (24/8/20).
“Kami menolak untuk menormalisasi hubungan dengan entitas Zionis (penjajah) karena hal ini akan membuatnya semakin berani untuk melanggar hak-hak rakyat Palestina,” kata El-Othmani dalam pertemuan dengan Partai Keadilan dan Pembangunan (PJD).
Dia mengatakan raja Maroko, pemerintah dan rakyat akan selalu membela hak-hak rakyat Palestina dan Masjid Al-Aqsha di Yerusalem (Baitul Maqdis), yang diduduki Zionis sejak tahun 1967.
Pada 1993, Maroko dan Zionis memiliki hubungan diplomatik tingkat rendah setelah penandatanganan Kesepakatan Oslo antara Palestina dan Zionis. Namun, Rabat membatalkan hubungan dengan penjajah itu setelah pecahnya perlawanan bangsa Palestina pada tahun 2000.
Awal bulan ini, Uni Emirat Arab (UEA) dan Zionis mengumumkan perjanjian yang ditengahi AS untuk menormalkan hubungan kedua pihak, termasuk membuka kedutaan di wilayah masing-masing.
Palestina mengecam kesepakatan UEA-Zionis itu. Kelompok-kelompok perlawanan Palestina mengatakan kesepakatan tersebut tidak mendukung kepentingan Palestina. Sebaliknya, mengabaikan hak-hak warga Palestina.
Ahmed Asmar melaporkan dari Ankara