Kuwait Kampanyekan ‘Ganti Produk Prancis dengan Turki’
SALAM-ONLINE.COM: Kuwait meluncurkan kampanye untuk membeli produk Turki, sebagai bagian dari protes atas penghinaan Prancis terhadap Islam dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Dilansir Kantor berita Anadolu, Rabu (28/10/2020), Pengguna Twitter di negara Teluk itu mengampanyekan tagar berisi dorongan agar warga mengganti barang (produk) Prancis dengan produk Turki. Aktivis di media sosial di Kuwait juga memposting foto daftar komoditas Prancis untuk diboikot pelanggan dan menerbitkan daftar produk Turki sebagai gantinya.
Menurut pengguna media sosial, supermarket terkemuka dan toko-toko utama di Kuwait telah merespons kampanye boikot tersebut dengan mengeluarkan produk Prancis dari rak-rak ritel mereka.
Pada Ahad lalu, Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Ahmed Al Nasser Al Sabah bertemu dengan duta besar Prancis. Kuwait meminta pemerintah Prancis untuk berhenti “menyerang” Islam dan Muslim, termasuk penistaan terhadap Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Pada 2 Oktober lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan rencana kontroversial untuk mengatasi apa yang disebutnya “separatisme Islam” di Prancis. Dia menyebut bahwa Islam sedang mengalami “krisis” di seluruh dunia. Macron juga bertekad untuk “membebaskan Islam di Prancis dari pengaruh asing”.
Pekan lalu, Macron membela dan mendukung publikasi ulang kartun yang menistakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dia mengatakan Prancis “tidak akan melepaskan kartun itu” setelah pembunuhan terhadap guru sekolah menengah Samuel Paty, yang menunjukkan karikatur provokatif di hadapan murid-muridnya di kelas sebagai contoh kebebasan berekspresi.
Beberapa hari terakhir majalah Charlie Hebdo mempublikasi ulang kartun yang menghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itu di Prancis. Langkah provokatif ini memicu gelombang kemarahan dan protes di seluruh dunia Islam. Maka, kampanye untuk memboikot semua produk Prancis pun dilakukan di negara-negara Muslim dan Timur Tengah. (mus)