SALAM-ONLINE.COM: Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief merespons wawancara Presiden Joko Widodo di Metro TV yang mengapresiasi ketegasan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dalam “melawan pihak-pihak yang berani mengganggu persatuan dan kesatuan Indonesia”.
Salah satu ketegasan Pangdam Jaya yang diapresiasi Joko Widodo adalah tindakannya yang memerintahkan seluruh jajarannya untuk mencopot baliho-baliho yang melanggar aturan.
“Memang ketegasan-ketegasan seperti itu yang kita perlukan, tetapi tetap dalam koridor aturan, dan dalam koridor undang-undang. Saya mengapresiasi ketegasan-ketegasan seperti itu,” kata Joko Widodo dalam wawancara yang ditayangkan Metro TV pada Kamis (26/11/2020).
Pernyataan Joko Widodo itulah yang direspons Andi Arief dalam akun Twitternya, Sabtu (28/11/20). Menurutnya, pernyataan Joko Widodo itu cukup mengerikan bagi demokrasi.
“Melihat wawancara Pak Jokowi di Metro TV cukup mengerikan bagi demokrasi,” tulisnya dalam akunnya @AndiArief__
Dia menilai, pernyataan Joko Widodo yang mengapresiasi Pangdam Jaya mencopoti baliho-baliho Habib Rizieq Syihab (HRS) itu, membenarkan banyak pihak bahwa ada perintah Presiden pada TNI untuk menurunkan baliho dan mengejar HRS.
“Membenarkan banyak pihak bahwa ada perintah Presiden pada TNI untuk menurunkan baliho dan mengejar HRS,” katanya.
Dia juga mengatakan apa yang dinyatakan Joko Widodo itu bisa dinilai oleh publik bahwa Presiden menggunakan TNI untuk kepentingan kepribadi.
“Publik membacanya, demi kepentingan pribadi Presiden Jokowi bisa gunakan TNI,” tulisnya.
Seperti diketahui, Pangdam Jaya telah memerintahkan aparat TNI di jajaran Kodam Jaya untuk menurunkan semua baliho Habib Rizieq Syihab. Meskipun narasi dan konten baliho-baliho berisi sekadar ucapan ‘Selamat Datang’, ‘Revolusi Akhlak’, atau bahkan terkait dengan ‘Covid-19’.
Sebuah baliho dengan panjang 6 meter dan tinggi 4 meter bertuliskan “Selamat Datang Imam Besar Umat Islam Indonesia DR Al habib Muhammad Rizieq Syihab, Lc, MA, DPMSS. Ayo Revolusi Akhlaq”. Baliho “raksasa” dengan foto wajah Habib Rizieq di tengah dan pengurus FPI di sisi kanan kirinya itu dipasang di Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat.
Baliho lainnya di sebuah kawasan di Jakarta, yang juga diturunkan oleh personel TNI adalah foto Habib yang mengenakan masker bertuliskan “Cegah Penyebaran Covid-19, Gunakan Masker, Saling Melindungi”.
Tak hanya menurunkan baliho-baliho Habib Rizieq. Bahkan Pangdam juga menyatakan, “Kalau perlu FPI dibubarkan saja.” (mus)