Catatan M Rizal Fadillah*
SALAM-ONLINE.COM: Periode pertama Joko Widodo didampingi Jusuf Kalla (JK) tidak membawa hasil konstruktif. Sesuai dengan prediksi JK sendiri sebelumnya bahwa jika Joko Widodo menjadi Presiden hancur negeri ini.
Pernyataan JK pada Mei 2014 itu ternyata terbukti. Kegaduhan demi kegaduhan mewarnai negara. JK yang menjadi Wapres tak berkutik “mengawal” Joko Widodo yang ternyata lebih kuat dikawal oleh Taipan dan pengaruh rezim Cina.
Wapres JK saja yang berpengalaman dan matang berpolitik mampu “dimatikan” Joko Widodo, apalagi KH Ma’ruf Amin yang tidak berpengalaman dan hanya berfungsi sebagai “vote getter” saat Pilpres. Joko Widodo sendiri sebenarnya lemah, hanya lingkungan kepentingan sekitarnya sangat dominan sehingga mampu memproteksi dan diduga kuat mengendalikan.
JK seperti mulai menyadari kesalahannya yang menjadi “mede dader” dari kerusakan ekonomi dan politik bangsa di bawah Pemerintahan Joko Widodo. Kini JK mulai turun gunung melangkah kembali di kancah perpolitikan nasional.
Ketika HRS menginjakan kaki di tanah air ia rintis hubungan pertokohan dengan HRS dan Anies Baswedan. Keduanya ternyata dianggap oleh Joko Widodo sebagai “oposan”.
Ketika Pilpres AS dimenangkan Joe Biden dari Partai Demokrat, maka kedekatan JK dengan Biden akan berpengaruh pada kiprahnya. Dukungan global dimiliki dalam melancarkan peran ke depan pada Pilpres 2024. Tentu bukan Capres, tetapi sebagai “King Maker”.
Memang JK yang ikut serta “berdosa” harus bertaubat. Saatnya untuk aktif beramal kebajikan meluruskan kiblat perjuangan bangsa yang berjalan terseok-seok salah arah. Tahun 2024 semestinya ada perubahan signifikan, bahkan di tahun sebelumnya. Rizal Ramli memprediksi krisis ekonomi tahun 2021 lebih berat dari tahun 1998. JK sebagai praktisi ekonomi tentu memahami pula kondisi ini.
Mengapa JK? Di samping mantan Wapres dua periode, juga pernah menjadi Ketua Umum partai besar Golkar. Pengusaha sukses. Mengetuai Dewan Masjid Indonesia dan Palang Merah Indonesia. Merujuk pada pandangan Rachmawati, JK kini menjadi salah satu “geng” kekuasaan yang berpengaruh di samping geng Joko Widodo, Luhut dan geng Megawati.
Moga taubat politik JK dengan kerja kerasnya dapat membuahkan hasil gemilang. Perubahan politik yang lebih baik setelah ambyar habis di era Pemerintahan Joko Widodo.
Old politician never fade away.
*) Penulis adalah Pemerhati Politik dan Kebangsaan