Catatan M Rizal Fadillah*
SALAM-ONLINE.COM: Akhirnya kedewasaan dan pemahaman agama Menteri Agama Yaqut Qoumas terpaksa dipertanyakan. Tidak ajeg kebijakan Kementeriannya. Terlalu kuat kepentingan politik yang dibawanya sehingga watak kenegarawanan yang semestinya melekat menjadi hilang. Di negara yang normal, orang seperti Yaqut sudah harus berhenti atau diganti.
Terhitung hingga kini ada empat kontroversi yang telah dilakukan olehnya sejak pelantikan. Pertama, soal afirmasi Syi’ah dan Ahmadiyah. Hal sensitif di kalangan umat Islam ini malah digembor-gemborkan perlindungannya. Seolah menantang. Kedua, doa awal acara untuk semua agama. Jika kini acara Kemenag diawali dengan pembacaan Qur’an maka ke depan ia ingin semua agama melantunkan doa-doanya.
Ketiga, ucapan selamat hari raya Baha’i Naw Ruz 178 EB. Saat tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba Menteri Yaqut muncul di media mengucapkan selamat hari raya agama Baha’i. Dan keempat, keberadaan Kemenag yang merupakan hadiah bagi NU. Yaqut tidak baca sejarah bahwa pembentukan Kemenag diawali gagasan Mohammad Yamin di sidang BPUPKI dan digoalkan oleh tokoh-tokoh Masyumi non-NU di KNIP. Menteri Agama pertama yang diangkat Soekarno pun adalah HM Rasyidi tokoh Muhammadiyah.
Awalnya diperkirakan penggantian Menteri Agama Fahrur Rozi yang gemar mengangkat isu radikalisme itu akan mengubah kondisi kehidupan keagamaan ke arah yang lebih baik. Ternyata ngotot-nya NU untuk merebut jabatan Menag tidak diimbangi dengan kualitas figur yang menjabatnya. Yaqut bukan figur terbaik, bahkan terlalu mentah.
Semestinya Joko Widodo segera mengganti sang Menteri. Namun diamnya membuat ragu akan ketegasan sikap politiknya. “Bukan urusan saya” mungkin ungkapnya. Padahal Joko Widodo dahulu pernah menyatakan bahwa tidak ada visi Menteri, yang ada adalah visi Presiden. Jadi, jika tidak ada tindakan apa-apa, maka kontroversi Yaqut adalah cermin dari kontroversi Joko Widodo juga.
Kini dengan kecemasan tinggi rakyat, khususnya umat Islam, terpaksa menunggu kira-kira kekacauan apa lagi yang akan dilakukan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas besok?
*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan