MAKKAH (SALAM-ONLINE.COM): Muslim asal Bosnia-Herzegovina, Senad Hadzic (47 tahun) mengaku tak takut ketika menyinggahi wilayah berbahaya yang sedang dilanda konflik.
Tekadnya yang tinggi untuk sampai di Arab Saudi guna melaksanakan ibadah haji, menghancurkan semua kebimbangannya, meski jarak 6.000 km harus ditempuhnya dengan berjalan kaki. (baca: Pria Asal Bosnia Ini Berjalan Kaki Melewati 6 Negara Menuju Makkah untuk Berhaji)
“Kenapa harus takut jika Tuhan bersama saya,” kata Hadzic seperti dinukil Al Arabiya.
Meski demikian, banyak orang yang mengingatkan Hadzic berhati-hati ketika melintasi negara yang mayoritas penduduknya non-Muslim, seperti Serbia dan Bulgaria.
Tapi Hadzic justru menyatakan dirinya diterima baik di negara-negara non-Muslim. Seperti di Serbia, banyak orang yang keluar rumah dan memberikannya topi atau kaus kaki, ketika mengetahui dirinya melintas untuk pergi ke Saudi.
Bahkan, Hadzic mengaku ada satu profesor asal Serbia yang mengundangnya menginap di rumahnya. Hadzic menyatakan dirinya adalah Muslim pertama yang tinggal di rumah profesor Nasrani tersebut.
“Perjalanan ini memang memiliki sejuta masalah. Namun saya katakan pada Anda jika sudah menjadi kehendak Allah maka saya memasuki Asia hari ini dan Suriah,” ujarnya.
“Saya,” lanjut Hadzic, “tidak takut dengan mobil lapis baja atau peluru. Saya hanya takut Tuhan, dan sesampainya di Makkah saya akan berdoa untuk kita semua.”
Setiap hari Hadzic berjalan 12 sampai 20 mil. Dalam tas punggungnya, ia membawa Al-Qur’an yang dibungkus dalam plastik untuk melindungi dari cuaca ekstrim. Selain itu ia juga membawa peta dan bendera enam negara yang dilintasinya, yakni Turki, Yordania, Suriah, Serbia, Bulgaria, dan terakhir Saudi.
“Saya berjalan atas nama Allah, untuk Islam, untuk Bosnia-Herzegovina, untuk orang tua saya, dan untuk kakak perempuan saya,” tutur Hadzic. (republikaonline)