PBB: Zionis Langgar Hukum Kemanusiaan di Palestina
SALAM-ONLINE.COM: Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet, menyatakan bahwa Zionis “Israel” terus melanggar hukum kemanusiaan di Palestina.
Bachelet menyampaikan tiga laporan pada sesi ke-49 Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengenai situasi hak asasi manusia di Palestina dan wilayah Arab lainnya yang diduduki, dengan menyatakan, “Situasi hak asasi manusia di Wilayah Pendudukan Palestina semakin memburuk selama periode pelaporan dan pelanggaran hukum humaniter (kemanusiaan) internasional, berlanjut dan meningkat.”
Laporan tersebut mencakup periode dari 1 November 2020 hingga 31 Oktober 2021.
Bachelet mengungkapkan, 261 warga Palestina tewas (di Gaza), termasuk 41 wanita, 67 anak-anak dan tiga orang cacat, sebagian besar karena serangan Zionis .. “Lebih dari 2.200 warga Palestina terluka,” kata Bechelet, Jumat (25/3/2022), sebagaimana dilansir Middle East Monitor (MEMO), Sabtu (26/3/2022).
Pada saat yang sama, Bechelet menunjukkan Zionis “Israel” terus menggunakan praktik hukuman kolektif, yang secara tegas dilarang oleh hukum humaniter internasional karena melanggar sejumlah hak asasi manusia. Dia mengingatkan blokade atas Gaza, yang telah memasuki tahun kelima belas.
Dia mengatakan hukuman kolektif di Tepi Barat dan Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki “secara tidak proporsional mempengaruhi perempuan dan anak-anak. “Otoritas ‘Israel’ juga menahan 23 jenazah warga Palestina lainnya, termasuk anak-anak, yang dibunuh oleh Pasukan Keamanan Zionis selama periode ini,” ungkap Bechelet.
Mengenai penggunaan kekuatan mematikan Zionis, Bechelet mengatakan pihaknya juga mendokumentasikan beberapa kasus di mana Pasukan Keamanan (penjajah) menggunakan kekuatan mematikan.
Bachelet menyatakan bahwa perluasan permukiman Yahudi di wilayah pendudukan terus berlanjut. “Jumlah tender dan konstruksi baru meningkat. Pemukim mendirikan 13 pos terdepan baru, ilegal juga menurut hukum domestik Zionis,” katanya.
Selama periode pelaporannya, Bachelet mengutip: “Zionis ‘Israel’ menghancurkan 967 bangunan milik Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, jumlah tertinggi sejak PBB mulai mencatat data ini, menggusur 1.190 warga Palestina, termasuk 656 anak-anak.”
Dalam laporan itu, dia mengatakan, “Komunitas Badui Humsa Al-Bqai’a, otoritas Zionis menghancurkan 196 bangunan, menggusur 365 warga Palestina, termasuk 209 anak-anak. Tindakan ini menempatkan komunitas di bawah tekanan ekstrem untuk pindah dan tampaknya telah menyebabkan sedikitnya 98 orang meninggalkan rumah mereka.
Bachelet juga mengatakan bahwa pasukan pendudukan/penjajah membunuh sepuluh pengunjuk rasa damai anti-permukiman dan melukai hampir 11.000 lainnya selama periode pelaporan. (S)