Palestina Tuntut Penyelidikan Independen atas Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera, Tolak dari Zionis
SALAM-ONLINE.COM: Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menyatakan bahwa pihaknya menolak rencana investigasi (penyelidikan) Zionis penjajah atas pembunuhan jurnalis Al Jazeera di Tepi Barat yang diduduki/dijajah.
Seperti diketahui, pada Rabu (11/5/2022) pagi, seorang jurnalis perempuan Al Jazeera, Shireen Abu Aqkleh (51), ditembak tentara Zionis saat meliput serangan militer di kota Jenin, Tepi Barat. Tembakan pasukan penjajah itu mengenai kepalanya.
Kepada wartawan di markas besar PBB di New York, Riyad Mansour, menyalahkan pasukan Zionis atas kematian Shireen Abu Aqleh, Anadolu News Agency melaporkan, Kamis (12/5/2022).
Dia menyatakan bahwa penyelidikan oleh Zionis tidak akan diterima karena mereka adalah pihak yang bersalah. Mansour menegaskan bahwa Palestina menuntut penyelidikan internasional yang independen.
Abu Aqleh lahir di Baitul Maqdis (Yerusalem) pada 1971. Selama dua setengah dekade terakhir, dia adalah salah seorang jurnalis elite Al Jazeera yang meliput situasi di seluruh wilayah Palestina yang diduduki oleh penjajah (Zionis).
Al Jazeera menyatakan bahwa pasukan Zionis dengan sengaja membunuh jurnalis veterannya Shireen Abu Aqleh di Tepi Barat yang diduduki/dijajah. Sementara di pihak penjajah mengatakan kematian Shireen Abu Aqleh mengindikasikan dia “dibunuh oleh orang-orang bersenjata Palestina”.
Namun, Otoritas Palestina telah mengonfirmasi bahwa Shireen Abu Aqleh “ditembak mati oleh tentara Zionis”. (mus)