Di Hari Pertama Ramadhan, Pasukan Zionis Bunuh Warga Palestina di Tepi Barat
SALAM-ONLINE.COM: Pasukan Zionis penjajah menembak mati seorang pria Palestina berusia 25 tahun dalam serangan di Tepi Barat yang diduduki/dijajah pada hari pertama Ramadhan, Kamis (23/3/2023) pagi, demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina yang dilansir Middle East Eye (MEE).
Polisi penjajah di perbatasan wilayah jajahan mengatakan bahwa bagian unit penyamarannya sedang mencari seorang pria yang diduga terlibat dalam beberapa serangan penembakan.
Pasukan mengepung rumah Imad Abu Khadijah di kota Izbat Shufa, tenggara Tulkarm. Pasukan penjajah dan menembaki Abu Khadijah setelah dia diduga mengarahkan senjata ke arah tentara penjajah itu.
Sebuah kelompok baru yang dibentuk untuk melawan pendudukan/penjajah Zionis dengan nama “Brigade Turkarm” mengatakan bahwa Abu Khadijah adalah salah seorang pendiri kelompok perlawanan tersebut. Kelompok perlawanan ini menyebut peenembakan terhadap Abu Khadijeh itu sebagai “pembunuhan”.
Pada tahun-tahun sebelumnya, ketegangan antara warga Palestina dan pasukan penjajah telah meningkat selama Ramadhan. Pasukan Zionis memberlakukan langkah-langkah pengamanan ketat di Yerusalem Timur yang diduduki/dijajah, khususnya di sekitar kompleks Masjid al-Aqsha, yang sering menimbulkan konfrontasi.
Sejak awal tahun, terjadi lebih banyak serangan penjajah dan makin banyak pula kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat dibandingkan periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya.
Pembunuhan terhadap Abu Khadijah membuat jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh Zionis sepanjang tahun ini menjadi sedikitnya 87 orang, termasuk 16 anak-anak.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, ini adalah awal tahun paling berdarah sejak tahun 2000.
Kelompok Palestina sendiri telah membunuh setidaknya 13 orang Zionis tahun ini.
Kekhawatiran tumbuh bahwa akan ada pecahnya kekerasan yang lebih luas pada April ketika Paskah. Paskah dan Ramadhan semuanya tumpang tindih.
Pejabat Zionis dan Palestina bertemu pada akhir pekan dalam upaya untuk meredakan ketegangan antara kedua belah pihak menyusul serangkaian serangan oleh pasukan penjajah itu di Tepi Barat yang diduduki/dijajah.
Pertemuan satu hari di kota peristirahatan Mesir Sharm el-Sheikh didukung oleh pejabat Mesir, AS dan Yordania.
Ini adalah pertemuan kedua dalam beberapa minggu di mana kedua belah pihak telah mencoba mencapai kerangka kerja yang akan menghentikan ketegangan yang meningkat di Tepi Barat. (S)