Catatan M Rizal Fadillah*SALAM-ONLINE.COM: Ungkapan Ustadz Hafzan El Hadi dari Payakumbuh yang menyamakan Muhammadiyah dengan Syi’ah tentu mengada-ada dan menimbulkan pertanyaan kok ada ustadz yang jahil? Ia menyatakan, “Yang masih menganut sekte Muhammadiyah biar melek, ini kesamaannya dengan Syi’ah.” Kebodohan yang sangat nyata. Entah penganut paham atau sekte apa itu Hafzan.
Jauh langit dan bumi antara Muhammadiyah dan Syi’ah. Syi’ah itu diragukan sebagai bagian dari Islam, sedangkan Muhammadiyah adalah gerakan Islam berbasis Qur’an dan Sunnah. Syi’ah itu meragukan Qu r’an (tahrif) dan memasukan ke dalam Hadits ucapan, perbuatan dan ketetapan Imam.
Muhammadiyah berukun Iman enam, mulai dari Iman kepada Allah hingga Iman pada Qadha dan Qadar. Syi’ah Rukun Imannya lima, termasuk harus mengimani Imamah. Beriman akan kema’shuman Imam. Imam kedua belas harus diyakini ghaib (menghilang) dan ditunggu untuk kembalinya (muntadhar).
Muhammadiyah itu pengikut Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sedangkan Syi’ah mengultuskan Ali bin Abi Thalib. Bahkan mendewakan Husein bin Ali bin Abi Thalib. Muhammadiyah menghormati istri Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Siti Aisyah Radhiyallahu ‘anha sebagai Ummahatul Mu’minin, sedangkan Syi’ah menistakan bahkan memfitnah Istri Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Muhammadiyah mengharamkan nikah kontrak, sedangkan Syi’ah membolehkan bahkan menurut Syi’ah semakin sering bernikah kontrak, maka semakin besar pahalanya. Bagi Muhammadiyah pernikahan itu abadi bukan temporer atau untuk bersenang-senang semata. Menurut Muhammadiyah nikah kontrak Syi’ah adalah haram.
Bagi Syi’ah menyakiti diri adalah ibadah dan bagian dari ritual (tathbir) . Maksudnya mengenang peristiwa Karbala. Muhammadiyah tidak mengenal ritual sesat demikian. Muhammadiyah mengajarkan agar insan harus memelihara badan dan jiwa. Orang lain dan diri sendiri tidak boleh disakiti.
Dalam kaitan kenegaraan dan kebangsaan ideologi Pancasila adalah kesepakatan bersama yang harus dijalankan dan dipatuhi. Menurut Muhammadiyah Negara Pancasila adalah Darul Ahdi wa Syahadah. Sudah clear.
Syi’ah memiliki ideologi keagamaan dan kenegaraan sendiri yang disebut Imamah. Ideologi Imamah jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila. Karenanya dari sisi ini di Indonesia Syi’ah adalah organisasi makar. Apalagi nyatanya mereka dikendalikan oleh negara Iran.
Hal di atas sebagian saja dari banyaknya perbedaan antara Muhammadiyah dan Syi’ah. Jika ada kaum tidak suka untuk berorganisasi itu adalah haknya, tetapi bagi Muhammadiyah organisasi adalah alat perjuangan untuk berda’wah amar ma’ruf nahi munkar.
Sukses perjuangan ditentukan oleh rapi dan tertatanya organisasi. Acak-acakan apalagi tanpa organisasi dipastikan gagal, perjuangan apapun. Meski menamakan diri berjuang untuk Islam.
Muhammadiyah berbeda dengan Syi’ah. Muhammadiyah itu Islam, sedangkan Syi’ah bukan Islam. Sama dengan Ahmadiyah. Jika penganutnya mengaku Islam, maka kategori pahamnya adalah sesat. MUI telah membuat buku berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia”.
Memang Syi’ah itu menyimpang jauh dari Islam.
*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan