Peringati Satu Tahun Taufan Al-Aqsha, Ribuan Umat Islam Soloraya Gelar Aksi Bela Palestina
SALAM-ONLINE.COM: Memperingati satu tahun Taufan (Badai) Al Aqsha ribuan umat Islam Soloraya menggelar Aksi Bela Palestina di perempatan Ngapeman Jl Slamet Riyadi, Solo, Ahad (6/10/2024).
Menurut kolumnis Musthafa Abd Rahman, peristiwa satu tahun lalu, yaitu operasi ”Badai Al-Aqsha” yang dilancarkan Hamas pada pukul 06.30 pagi, Sabtu (7/10/2023) atas berbagai sasaran di wilayah (jajahan) “Israel” atau operasi lintas perbatasan Jalur Gaza, itu merupakan duplikat keberhasilan serangan bersama Mesir-Suriah atas sasaran terhadap “Israel” di Gurun Sinai dan Dataran Tinggi Golan pada 6 Oktober 1973.
“Hamas dipastikan telah belajar cukup lama secara detail dan rahasia tentang faktor-faktor di balik keberhasilan serangan bersama oleh Mesir-Suriah pada Perang Arab-“Israel” tahun 1973 itu,” tulis Musthafa (Kompas, 13 Oktober 2023).
Memperingati serangan yang diberi nama Taufan atau Badai Al-Aqsha itu, beberapa aksi digelar oleh umat Islam Soloraya, di antaranya teaterikal, baca puisi dan juga penampilan nasyid.
Selain meneriakkan pembebasan Palestina, peserta aksi juga nampak membawa sejumlah bendera Palestina dan poster yang berisi kebiadaban zionis “Israel”.
Sementara itu, orasi utama disampaikan oleh Syaikh Yunus, warga Gaza yang memberikan kesaksian tentang kondisi terakhir masyarakat Gaza. Syaikh Yunus juga mengajak umat Islam Soloraya untuk terus memberikan dukungan terhadap rakyat Palestina.
“Kita harus terus mendukung saudara kita di Palestina. Kesabaran (jadi) modal mereka bertahan, diuji dengan ketakutan serta kekurangan harta (materi),” ungkapnya.
Dalam acara tersebut juga dideklarasikan Panitia Solo Raya Persiapan Kemerdekaan Palestina.
Ahmad Sigit selaku koordinator acara aksi menjelaskan deklarasi ini merupakan wujud solidaritas masyarakat Solo Raya terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaannya.
“Kami membentuk panitia khusus untuk mendukung upaya-upaya kemerdekaan Palestina melalui berbagai kegiatan, baik kampanye maupun aksi nyata yang melibatkan masyarakat luas,” kata Sigit.
Ahmad Sigit menambahkan, tujuan utamanya adalah membangun kesadaran publik dan solidaritas internasional terhadap isu Palestina, khususnya di wilayah Solo Raya. Sigit berharap bisa menggalang dukungan moral, materi dan diplomatik yang lebih luas untuk rakyat Palestina.
“Beberapa kegiatan yang sudah kami rencanakan antara lain seminar internasional, penggalangan dana, dan aksi damai yang akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda. Kami juga akan mengadakan kampanye di media sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kemerdekaan Palestina,” terangnya.
Sigit mengatakan, respons elemen masyarakat terhadap deklarasi Panitia Solo Raya Persiapan Kemerdekaan Palestina itu sangat positif. Banyak organisasi masyarakat, lembaga keagamaan dan individu yang menyatakan dukungannya.
“Kami optimis bahwa gerakan ini akan terus berkembang dan mendapatkan dukungan yang lebih luas,” pungkasnya.
Sejumlah elemen Islam yang hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya FKAM, LUIS, JAS, AL ISHLAH, MAJELIS MUJAHIDIN, PAGAR NUSA, KOKAM, SHOHABAH, LIBAS, GPK, MT AL IKHLAS MOJO , MT SALAMAH, FORTAMMU.
Sementara Pondok pesantren yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut antara lain Ponpes Ibnu Abbas Klaten, Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki, Ponpes Minhajul Hayah, Ma’had Aly An Nur, Ponpes Menara Qur’an, Ponpes Markaz Iqra, Ponpes Al Kahfi Hidayatullah serta Ponpes Darul Fath.
Total dana yang terkumpul dalam kegiatan tersebut mencapai Rp20 Juta. Menurut panitia, dana tersebut akan disalurkan oleh Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) melalui lembaga kemanusiaan yang tepercaya. []