Al-Qaidah Sebut Konflik di Mali Sebagai Perang Salib
SANA’A (SALAM-ONLINE): Kelompok Al-Qaidah menyebut konflik di Mali sebagai Perang Salib. Karenanya, umat Islam diminta untuk mengorbankan harta dan nyawanya demi melawan pasukan Prancis di Mali.
Pasukan Prancis melakukan intervensi militer sejak bulan lalu untuk memukul mundur pejuang Al-Qaidah yang menguasai wilayah utara Mali. Kemungkinan Al-Qaidah akan menjadikan Mali sebagai basis operasinya.
Pernyataan itu sendiri dikeluarkan oleh kelompok Al-Qaidah Semenanjung Arab (AQAP) yang memiliki basis di Yaman. Sedangkan Al-Qaidah yang dilawan pasukan Prancis di Mali merupakan pejuang yang berasal dari kelompok Al-Qaidah Wilayah Maghreb (AQIM). Al-Qaidah memang terkenal dengan struktur terpecah dalam sel-sel yang bergerak secara independen.
“Intervensi militer Prancis di Mali layaknya pendudukan Zionis di Palestina. Umat Islam berkewajiban untuk mengorbankan harta dan nyawanya dan ikut berjuang melawan pasukan Prancis,” sebut pernyataan yang dikeluarkan AQAP, seperti dikutip Reuters, Selasa (12/2/2013).
Sementara itu Amerika Serikat (AS) menganggap AQAP sebagai kelompok Al-Qaidah yang paling berbahaya. AQAP dibentuk di Yaman pada tahun 2009 lalu.
AQAP tidak hanya melakukan operasi di wilayah Semenanjung Arab, namun juga mencoba untuk melakukan gerakan di wilayah AS. (Okezone/salam-online)