JAKARTA (SALAM-ONLINE): Meski nama Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) disebut dalam barisan ormas Islam pimpinan Ketum PBNU Said Aqil Siradj yang berkunjung ke istana, namun Ketua Umum DDII Ustadz Syuhada Bahri membantah turut terlibat dalam kunjungan dan dukungan politik tersebut.
Lalu, kenapa nama DDII dicantumkan dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) pimpinan Said Aqil tersebut? Ini bantahan Ustadz Syuhada.
“Pertama, Dewan Dakwah tak pernah diundang dalam forum (Lembaga Persahabatan Ormas Islam, red) tersebut. Kedua, Dewan Dakwah tak pernah mengutus wakil atau merekomendasikan seseorang dari Dewan Dakwah ke dalam forum tersebut, termasuk kunjungan ke presiden,” ujar Ustadz Syuhada Bahri saat dikonfirmasi salam-online di Jakarta, Sabtu (16/3/2013).
Menurut Ustadz Syuhada, seperti halnya ketika awal LPOI itu dibentuk tahun lalu, Dewan Dakwah pun tak pernah terlibat. Ini sekaligus sebagai bantahan keterlibatan Dewan Dakwah di forum itu, kata Ustadz Syuhada.
Seperti diberitakan, NU dan 12 ormas lain yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di istana, Kamis (14/3/2013).
Selain NU, 12 ormas Islam lainnya disebutkan Persis, Al-Irsyad al-Islamiyah, al-Ittihadiyah, Matlaul Anwar, Ar-Rabithah al-Alawiyah, al-Washliyah, Az-Zikra, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Perti, dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
Kata Ustadz Syuhada, saat membaca berita nama Dewan Dakwah disebut ikut ke istana itu, ia kaget, karena Dewan Dakwah tak pernah terlibat, termasuk tak pernah merekomendasikan wakil dari DDII untuk ikut dalam kunjungan tersebut.
Karenanya, Senin (18/3/2013) rencananya, menurut Ustadz Syuhada, ia dengan pengurus Dewan Dakwah lainnya akan membahas hal ini dalam rapat.
“Jika ada pengurus dari Dewan Dakwah yang mengatasnamakan Dewan Dakwah dalam hal ini, ya, tentu itu sebagai tindakan indisipliner. Sebab, ini kan masalah strategis yang perlu dibicarakan, saya tidak pernah diberi tahu soal ini. Juga saya coba tanyakan kepada pengurus yang lain, jawabnya tak pernah merekomendasikan,” tegasnya.
Said Aqil sendiri menyatakan kunjungan 13 ormas Islam itu tak terpengaruh dengan gonjang-ganjing politik saat ini.
“Kami nyatakan 13 ormas ini, di belakang konstitusi, tidak terpengaruh sedikit pun dengan gonjang ganjing politik. Gonjang-ganjing yang terjadi itu urusan politik. Artinya, kami di belakang bapak presiden sampai 2014,” kata Said Aqil saat disambut Presiden SBY di istana.
Manuver Said Aqil Siradj ini mendapat kecaman, termasuk dari aktivis muda NU, Gugus Joko Waskito (lihat LAKSNU: Pimpin Dukungan Politik ke Istana, Said Aqil Mempolitisasi Ormas Islam & Melenceng dari NU). (S/Salam-Online)