Siswi Dilarang Bercadar, Sekolah di Tunisia Didemo
TUNIS (SALAM-ONLINE): Perkara seorang siswi di Tunisia yang diskors dari sekolahnya karena memakai cadar ternyata berbuntut panjang.
Sekelompok pengunjuk rasa mendatangi sekolah menengah tersebut menuntut kebijakan sekolah soal pelarangan cadar itu segera dihapuskan.
Tidak disebutkan berapa jumlah pengunjuk rasa yang mendatangi sekolah itu. Juga tidak disebutkan apakah ada penangkapan pengunjuk rasa atau komentar dari pejabat pemerintah Tunisia. Begitu laporan yang dilansir laman Alarabiya, Rabu (10/4/2013).
Tahun lalu, Kementerian Pendidikan Tunisia pernah menetapkan pelarangan cadar bagi siswi ke sekolah. Namun, kebijakan pemerintah itu mendapat penentangan kuat dari kelompok Muslim lainnya.
Perselisihan antara kelompok Islamis dan sekuleris di Tunisa kian meruncing sejak pemimpin Tunisia, Zine al-Abidine Ben Ali digulingkan dari kekuasaannya dua tahun lalu. Sejak itu, masing-masing kelompok terus berebut kekuasaan.
Partai En-Nahdha yang saat ini berkuasa menjadikan demokrasi sebagai dasar pemerintahan meskipun mereka mengklaim sebagai partai Islam.
Sementara kelompok Salafi mendesak diterapkannya hukum Islam–sesuatu yang membuat kelompok sekuler dan ‘moderat’ menjadi khawatir. (ROL)