–CATATAN AGASTYA HARJUNADHI – Sekjend Young Islamic Leader–
(SALAM-ONLINE): Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa ada konspirasi global yang memiliki misi yang merusak Islam di atas muka bumi ini.
Mereka adalah Yahudi Internasional, Zionis dengan Illuminati sebagai organisasinya yang telah membuat banyak sekali kekacauan sistem kehidupan manusia saat ini.
Tatanan kehidupan yang mereka desain dikenal dengan misi Novus ordo seclorum yang artinya ‘tatanan dunia baru’.
Dalam konsep tatanan dunia baru ini, mereka menginginkan hanya akan ada satu suara dan aturan, dimana seluruh dunia harus tunduk padanya.
Propoganda peradaban barat (yang dipelopori oleh Amerika, Inggris, “Israel” dan sekutunya) menjadi salah satu alat dari Yahudi Internasional Zionist dalam mensukseskan misinya.
Hampir tidak ada manusia di muka bumi ini yang tidak lepas dari pengaruh hegemoni barat. Agama Yahudi (yang murni) dan Kristen pun tak luput dari pembaratan.
Terbukti pada abad 19 sudah ada gerakan Yahudi Liberal yang dipelopori oleh Abraham Keiger. Yahudi liberal ini terus berlangsung hingga sekarang, memiliki cara ibadah sendiri bahkan sinagog sendiri.
Pada 2005, secara resmi Yahudi Liberal menghalalkan perkawinan sesama jenis di sinagog mereka. Rabbi Yahudi pun sudah banyak yang menjadi gay karena liberalisasi agamanya tersebut.
Begitu juga dengan Kristen. Kelompok Kristen Liberal ini bahkan ada yang uskupnya juga pelaku homoseks, padahal dalam kitab bibelnya ada yang menyebutkan bahwa pelaku homo harus dihukum mati. Ini justru pelaku homo, jadi uskup.
Lihatlah, bagaimana liberalisasi menyerang agama-agama tersebut, dan inilah yang sedang disusupkan ke dalam dunia Islam, termasuk di Indonesia.
Nilai-nilai yang didoktrinkan oleh paham liberal ini adalah sekuler (pemisahan antara kehidupan sehari-hari dengan agama yang dianggap sebagai ritual saja), nilai liberal (berpikir bebas melakukan apa saja atas nama hak asasi manusia meskipun harus melanggar agama, mendisfungsikan peran Tuhan), materialis (mengukur segala sesuatu dengan materi, baik itu ukuran kesuksesan, kebahagiaan, dan sebagainya).
Nilai-nilai tersebutlah yang menjadi senjata Yahudi Internasional Zionist dalam mengubah cara pandang, perilaku, orientasi hidup dan selera-selera seluruh manusia.
Pada saat pemahaman itu telah berhasil mengakar dalam benak, manusia tak akan lagi mempedulikan agama. Manusia pun berbuat seenaknya mengikuti hawa nafsu. Tak ada lagi kebenaran yang qath’i, semua menjadi relatif menyesuaikan zaman (yang telah disetting oleh Zionis).
Peraturan-peraturan yang hanya menguntungkan si pembuat, baik dalam mengatur ekonomi, sosial, media, hiburan, budaya, politk, dan lainnya, diterapkan. Namun semua itu dibungkus dengan sangat manis seolah-olah bunga yang harum, padahal kenyataannya adalah busuk, menipu. Sistem kehidupan inilah yang telah sedang dicanangkan.
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari Din-mu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari Din-nya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya,” (QS Al-Baqarah: 217).
Benar adanya bahwa mereka juga telah berhasil menyusup dan menghancurkan tatanan sosial Islam. Terbukti dengan berdirinya Jaringan Islam Liberal (JIL) pada tahun 2001.
Secara fisik mereka masih Islam, namun pemahaman, konsep berpikir, dan gaya hidupnya telah jauh dan bahkan mendustakan Al-Qur’an. Beberapa doktrin lain yang diusung oleh JIL dengan misi pembaratan Islam ini adalah:
1. Mendukung gerakan pornografi dan pornoaksi dengan dalih kebebasan berekspresi.
2. Mendukung pernikahan sesama jenis.
3. Mengatakan meragukan kandungan Al-Qur’an.
4. Meragukan Kerasulan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
5. Mengatakan Allah adalah Tuhan semua agama.
“Mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Qur’an, dan mereka sendiri menjauhkan diri darinya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari,” (QS Al-An’am: 26).
Secara otomatis, jika seorang Muslim jauh dari Al-Qur’an, maka gaya hidupnya pun akan bertentangan dengan apa yang diajarkan islam. Wanita-wanita Muslim pun menjadi terbiasa tabarruj, mengumbar aurat bahkan dijadikan kontes-kontes atas nama kebebasan berekspresi, seni, dan budaya.
Salah satunya adalah kontes Miss World yang sangat mengeksploitasi perempuan, dan sarat akan kepentingan bisnis fashion dan materi. Dan kontes-kontesan (Miss World) ini rencananya akan diselenggarakan di Indonesia.
Karena itu, kita sebagai umat Islam di Indonesia, wajib menolaknya dan berusaha semaksimal mungkin untuk menggagalkan even ini. Selain pornoaksi, konten yang ada dalam kontes ini juga tidak sesuai dengan adab ketimuran bangsa Indonesia.
Dengan dalih modernisasi dan berpikir global, umat Islam saat ini juga tak segan-segan melakukan perbuatan yang bahkan melecehkan agamanya sekalipun. Hingga muncul sebuah pernyataan “Tuhan itu di masjid aja”. innaalillaahi…
Peradaban Barat memang bukan menolak agama dan kebaradaan Tuhan, tetapi, tidak memberi peran yang penting kepada Tuhan dan agama dalam sistem berpikir mereka. Itu yang dikatakan Muhammad Asad dalam bukunya “Islam at The Crossroads”: “Western Civilization does not strictly deny God, but has simply no room and no use for Him in its present intellectual system.” (Muhammad Asad, Islam at The Crossroads. (Kuala Lumpur: The Other Press)
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (Din) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai,” (QS at-Taubah: 32).
Perlu sahabat-sahabat ketahui, bahwa mereka kaum liberal, sesungguhnya adalah antek-antek Zionis yang menginginkan kehancuran sistem-sistem kehidupan yang berasaskan Islam.
Liberalisasi adalah salah satu agenda yang ada di dalam protocol Zionist, dokumen yang berisi semua strategi Yahudi Internasional Zionist untuk menguasai dunia. Termasuk peristiwa-peristiwa saat ini yang terjadi, hampir semua ada campur tangan mereka. Hal ini terdapat dalam sebuah penelitian bertajuk Jewish Question yang dilakukan oleh Ford (pemilik perusahaan mobil Ford USA) yang awalnya tidak percaya tentang adanya konspirasi dunia.
Maka jika berhati-hatilah sahabat-sahabat dengan berbagai propaganda Zionist ini, jika kamu seorang anti Zionist, maka kamu pasti anti liberal, dan itu artinya sahabat-sahabat juga harus anti Kontes Miss World.
Dalam hal ini, sahabat-sahabat bisa memberikan dukungan dalam bentuk petisi gerakan #IndonesiaTolakMissWorld yang telah dimulai oleh Young Islamic Leaders (YI-Lead) bersama organisasi-organisasi kepemudaan, remaja-remaja masjid, dan kemunitas Islami di twitterland, dan lain-lainnya. Link petisi bisa dibuka di sini :
https://www.change.org/id/petisi/indonesia-tolak-miss-world .
Dukungan sahabat sangat berarti bagi kami, karena petisi ini akan ditindaklanjuti ke DPR, ke panitia penyelenggara event Miss World, dan kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan lainnya.
Gerakan #IndonesiaTolakMissWorld ini dipimpin oleh para asatidz di Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI), dimana kami YI-Lead adalah menjadi Koordinator teknis lapangan, konsolidasi organisasi-kepemudaan dan elemen-elemen masyarakat.
Ustadz Adian Husaini, wakil ketua MIUMI juga telah membuat naskah akademik yang menjelaskan detail tentang kenapa kita harus menolak Miss World, dan juga telah mengirimkan surat himbauan kepada ketua panitia penyelenggara Miss World (Liliana Tanoesoedibjo) agar membatalkan penyelenggaraannya. (abdul aziz al makassary/bumisyam.com/salam-online)