Aksi tanpa Rokok di Solo
SOLO (SALAM-ONLINE): Belasan orang melakukan aksi sweeping para perokok di jalanan. Perokok yang terjaring diminta mematikan rokok pada sebuah besek berisi pasir lalu ditukar dengan susu dan permen.
Seperti dilansir tribunnews, Rabu (22/5/2013), aksi itu dilakukan oleh para anggota Rumah Zakat untuk menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada 31 Mei 2013 mendatang. Aksi dipusatkan di sekitar Terminal Tirtonadi.
Sejumlah orang berdiri melintang di zebra cross simpang empat Tirtonadi, jalan A Yani, saat lampu merah menyala.
Mereka membawa sejumlah poster yang berisi ajakan berhenti merokok dan bahaya mengisap lintingan tembakau itu.
“Rokok adalah pembunuh diam-diam. Orang di sekitar perokok juga ikut dirugikan karena asap. Karena itu, kita ajak masyarakat berhenti merokok di momen Hari Tanpa Tembakau Sedunia nanti,” kata Joko Adianto, Kepala Program Divisi Kesehatan Rumah Zakat, Rabu (22/5/2013).
Tak hanya poster, mereka juga membawa replika rokok sebesar lengan orang dewasa yang panjang sekitar satu meter. Ada tiga buah replika rokok. Para peserta melakukan aksi teatrikal di tengah jalan. Mereka mengisap rokok raksasa itu hingga lama kelamaan mati karena sakit.
“Itu untuk menggambarkan bahaya mengisap rokok,” kata Joko lagi.
Di tengah-tengah aksi, muncul “pasukan” bersenjata besek yang berisi gundukan pasir. Mereka kemudian menyebar mencari para pengendara motor dan mobil yang merokok.
“Kami melakukan sweeping perokok. Kami meminta warga agar mematikan rokok di besek,” ujar Nisa, salah seorang pasukan besek itu.
Tak butuh waktu lama, para pengendara yang merokok sambil berkendara mulai berdatangan. Mereka kemudian diminta secara sukarela untuk mematikan rokok ke besek. Namun ada gantinya, rokok yang dimatikan diganti dengan susu dan permen yang sudah dikemas.
“Sebagai ganti rokok mengemut permen. Terus agar badan sehat, minum susu,” kata Nisa kepada seorang sopir.
Ada belasan pengendara perokok yang terjaring dalam sweeping itu. Namun tak semua pengendara bersedia mematikan rokok. Ada beberapa sopir yang menolak secara halus.
Tak hanya di jalanan, aksi itu juga menyasar ke dalam terminal. Sasarannya adalah penumpang dan awak bus yang merokok.
“Ada 500 paket susu dan permen yang kita sediakan. Lewat aksi kecil ini, kami mengetuk kesadaran masyarakat,” kata Mei Sri Widuri, Branch Manager Rumah Zakat Solo, seperti dikutip tribunnews, Rabu (22/5/2013).