Sudah Jelas Belang Masih Mengaku Mulus: KERRY BELA KUDETA MILITER MESIR
SALAM-ONLINE: Sudah jelas belang masih mengaku mulus. Itulah lakon yang diperani oleh mantan Senator yang kini menjadi Menteri Luar Negeri AS, John Kerry. Ia mengatakan bahwa apa yang dilakukan militer Mesir adalah atas nama desakan rakyat untuk memulihkan demokrasi di Mesir. Demikian Al Ahram melansir, Kamis (1/8/2013).
Hal ini untuk Menepis tudingan sikap hipokrit (munafik) Amerika yang getol menyerukan demokratisasi di Timur Tengah. Sampai saat ini Amerika tidak bersedia menyebut penggulingan Presiden Mursi oleh militer itu sebagai tindakan kudeta.
Kerry membuat pernyataan tersebut saat sesi wawancara di Pakistan dimana beberapa waktu lalu ia mengucapkan selamat atas pergantian pemerintah baru yang disebutnya sebagai suatu proses transisi bersejarah sebuah negara demokratis yang sejak lama didominasi oleh militer.
Dia diwawancarai oleh “Geo Television” dan ditanya mengapa Amerika tidak memiliki posisi yang jelas terhadap kudeta militer atas Mursi yang terpilih secara demokratis melalui pemilihan umum? Maka Kerry berkilah dengan mengatakan, “Militer didesak untuk melakukan intervensi oleh jutaan rakyat yang khawatir Mesir akan terseret pada situasi chaos dan kekerasan.” Demikian jawaban Kerry pada Geo.
Lebih lanjut Kerry membela dengan mengatakan, “Pihak militer menurut pertimbangan kami sejauh ini tidak melakukan kudeta. Terbukti untuk menjalankan roda pemerintahan pihak militer segera menyerahkan kepada pihak sipil. Maka sebagai hasilnya mereka telah memulihkan demokrasi.”
Pernyataan ini bagai sikap kura-kura dalam perahu. Bagaimana mungkin disebut mengembalikan demokrasi dengan cara inkonstitusional dan represif seperti itu? Pewawancara juga menanyakan mengapa militer menembaki ratusan rakyat yang sedang melakukan demonstrasi damai di jalan?”
Akhirnya John Kerry menjawab, “Oh, tidak, tentu saja yang itu bukan memulihkan demokrasi, dan kita sangat peduli dengan hal itu (maksudnya penembakan demonstran). Saya telah berinteraksi dengan para pelaku di sana dan kita telah menyatakan sikap yang jelas bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima.”
Dia juga menyatakan bahwa saat ini PBB sedang berkoordinasi dengan Uni Eropa dan negara lain untuk melihat bagaimana agar konflik di Mesir bisa diselesaikan secara damai.
“Tapi cerita Mesir ini belum selesai, jadi kami harus melihat dulu bagaimana perkembangan besok hari,” kilah Kerry. (Abu Akmal/ salam-online)