Dikecam, Mantan Mufti Mesir Nyatakan Rasulullah Dukung Militer Hadapi Massa Mursi
KAIRO (SALAM-ONLINE): Pidato mantan mufti Mesir Ali Jum’ah di depan para perwira militer yang dihadiri pemimpin kudeta Jenderal As-Sisi dikecam oleh Imam Masjidil Haram Syaikh Saud Asy Syuraim sebagai “kebejatan yang nyata”.
Dalam pertemuan dengan para perwira militer bersama Jenderal Abdul Fattah As Sisi, mufti di era Husi Mubarak itu menyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendukung militer Mesir dalam menghadapi massa pendukung Presiden terpilih DR Muhammad Mursi.
Syaikh Asy Syuraim di laman Facebook resminya mengatakan, “Kebejatan nyata; mengklaim mimpi melihat Nabi memerintahkan membunuh orang-orang (yang tidak bersalah, apalagi di bulan haram).”
Syaikh Asy Syuraim memperingatkan dengan sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Akan ada di akhir zaman sekelompok orang dari umatku memberitahukan kepada kalian apa yang tidak pernah kalian dengar dan tidak pernah pula didengar oleh leluhur kalian. Maka waspadalah (jauhi) mereka.”
“Terkadang seorang dari mereka tidak menemukan di dalam syariat Islam ini serta tidak ada dalam akal sehat yang mendukung kejahatannya, maka ia berpegang dengan semacam sarang laba-laba. Sesungguhnya rumah yang paling rapuh adalah jaring laba-laba.”
Sebagaimana dilansir fimadani, Rabu (16/10/2013), sebuah rekaman pidato Ali Jum’ah didepan pejabat militer Mesir bocor lewat media sosial.
Ali Jum’ah dalam rekaman itu mengatakan di depan perwira militer, “Sungguh telah mutawatir mimpi-mimpi dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan dari para wali Allah, bahwa mereka mendukung Anda.”
Berbagai tanggapan juga muncul dari para pengguna media sosial, mereka mengecam pernyataan Ali Jum’ah yang penganut tasawuf dan Syiah itu.
“Apakah Anda melihat Rasul dalam keadaan sadar? Bukan dalam mimpi? Dan kita patut bertanya: Sejak kapan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang untuk membantai umatnya dengan cara sadis dan tidak berperikemanusiaan seperti yang dilakukan oleh As Sisi?” ungkap salah seorang pengguna media sosial di Mesir.
Mantan Wakil Menteri Wakaf Mesir, Dr Jamal Abdussattar menuliskan dalam akun facebooknya, Kamis (10/10/2013), bahwa Ali Jum’ah, mantan mufti negara Mesir, adalah seorang Syiah. Dr Jamal menceritakan sebuah pertemuan dengan beberapa ulama di rumah Almarhum Syaikh Abdul Azhim Muthni. Di antara yang hadir dalam pertemuan itu adalah Dr. Ahmad Zayid dan Dr. Usamah Mukmin. Syaikh Abdul Azhim mengatakan, “Tahukah kalian bahwa Syaikh Ali Jum’ah lebih dekat kepada syiah daripada ahlu sunnah?”
Dr. Jamal melanjutkan, saat itu aku terkaget, namun Syaikh Abdul Azhim mengatakan, “Kamu jangan kesal. Ali Jum’ah memang seorang syiah.” Lalu Syaikh Abdul Azhim membuktikan dugaannya tersebut, misalnya dengan beberapa kasus Ali Jum’ah yang menjelek-jelekkan sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, beberapa fatwa yang berkenaan dengan nikah mut’ah dan nikah sirri, kemudian beberapa hal yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya.
Dr. Jamal menyatakan bahwa Syaikh Abdul Azhim adalah orang yang sangat hati-hati dalam menilai sesuatu. Dr. Jamal menyebutkan, “Sebelumnya, cerita itu tidak aku sampaikan kepada siapa-siapa. Tapi kemudian aku melihat bagaimana kedengkian Syaikh Ali Jum’ah, sikapnya yang seakan-akan menikmati pertumpahan darah, fatwa-fatwa yang membingungkan, kata-kata yang sangat kotor dalam menjelek-jelekkan pihak lain. Saat itu barulah aku tersadar bahwa orang-orang syiah mempunyai sifat-sifat seperti itu. Bahkan mengklaim mendapatkan pahala dengan melakukannya. Saat itu aku tersadar akan adanya kedengkian pihak syiah kepada proyek kebangkitan Islam. Aku teringat dengan pernyataannya di stasiun CBC, “Tidak ada yang namanya proyek kebangkitan Islam.” (muslimina/fimadani)
salam-online