Berjilbab, Muslimah di Australia Dipecat
WOLLONGONG (SALAM-ONLINE): Meski menganut paham liberal, namun di Australia praktik rasialis dan diskriminasi terhadap Muslim masih kerap terjadi.
Belum lama ini, seorang perempuan di Wollongong menyeret perusahaannya tempat bekerja ke pengadilan karena ia tidak diizinkan mengenakan jilbab. Perusahaan akuntan itu melarang perempuan mengenakan pakaian yang sesuai dengan ajaran Islam.
ABC, Sabtu (23/11/2013) yang dikutip Inilah.com melansir, Mariam El Hassan, 23 tahun, telah bekerja di perusahaan itu selama lima tahun. Ia kemudian meminta izin kepada perusahaannya untuk mengenakan jilbab dengan alasan keyakinan. Namun, bukannya jawaban yang ia peroleh, sebaliknya ia malah dilarang bekerja lagi di perusahaan itu.
“Ia cuti satu hari untuk merayakan Idul Fitri dan esoknya saat akan pergi bekerja, ia mendapat telepon dari resepsionis kantornya. Ia diberitahu bahwa dirinya tidak boleh lagi datang ke kantor dengan pakaian seperti itu (mengenakan jilbab). Lalu ia mengirim SMS Kepada bosnya dan ditegaskan bahwa ia dilarang mengenakan hijab,” ujar pengacara Mariam.
Kasus ini tengah bergulir dan sedang diupayakan jalan damai melalui mediasi oleh lembaga perlidungan kerja, Fair Work Australia.