Ketika Muslim Afrika Tengah Terus Diburu dan Dibunuh
BANGUI BAGUI (SALAM-ONLINE): Kaum anti Islam di Afrika Tengah terus menjadikan kaum Muslimin sebagai target yang harus dihabisi. Muslim Afrika Tengah dalam posisi bahaya. Mereka terus mengalami tindak kekerasan. Namun siapa yang peduli. Tak ada upaya konkret yang dikukan dunia internasional.
Bermula dari terpilihnya Michael Djotodia sebagai pemimpin pertama dari kalangan Islam di negeri mayoritas Kristen itu. Milisi Kristen di negara itu tidak terima. Dan pemerintahan Djotodia pun tak bertahan lama. Namun, meski Djotodia mundur dari presiden, aksi kekerasan terhadap umat Islam terus berlangsung.
Beberapa mantan pejabat tinggi dan menteri di kabinet Djatodia yang Muslim diburu dan dibunuh. BBC, Sabtu (8/2) melansir, warga Muslim dikejar-kejar, sehingga banyak yang melarikan diri dan mengungsi ke negara lain, misalnya ke Kamerun.
Warga minoritas Muslim di Afrika Tengah mau tak mau harus mengungsi ke wilayah yang aman jika tidak ingin menghadapi ancaman dan tindak kekerasan yang luar biasa dari kelompok Kristen radikal.
Tindak kekerasan yang dialami Muslim sejak Maret 2013 lalu itu membuat banyak umat Islam di negara beribu kota Bangui tersebut terbunuh.
Sejauh ini segala upaya yang dilakukan pasukan keamanan Prancis—negara yang menjajah Afrika Tengah—tak berarti apa-apa. Pembantaian terhadap Muslim tetap berlangsung.
Akankah Afrika Tengah menjadi ladang jihad baru?