Biarawati Suriah yang Dibebaskan: “Jabhah Nushrah Perlakukan Kami dengan Sangat Baik”
ARSAL (SALAM-ONLINE): Mujahidin Jabhah al-Nushrah (JN) membebaskan belasan biarawati yang sempat mereka tahan selama beberapa waktu pada Ahad (9/3). Reuters melansir, biarawati yang dilepaskan oleh Al Nushrah berada di kota Arsal, Libanon, dan saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju Damaskus.
Para biarawati ini dibawa oleh Al Nushrah menjauh dari kota Maaloula sesaat sebelum pecahnya pertempuran melawan pasukan rezim Basyar Asad dan milisi Syiah lainnya. Dari Maaloula mereka kemudian dibawa ke Yabrud yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Damaskus.
Dalam konferensi pers yang diunggah di Youtube, para biarawati mengatakan mereka dalam kondisi yang sangat baik. Mereka juga mengatakan Al Nushrah memperlakukan mereka dengan begitu sopan dan baik.
“Kami dalam keadaan yang sangat baik,” kata salah satu biarawati senior ketika wartawan menanyakan apakah mereka mengalami masa-masa sulit saat bersama Al Nushrah.
“Kami ingin berterimakasih kepada semua orang yang sudah membantu kami. Kami tiba (di Yabrud) dengan selamat. Saya mengatakan yang sebenarnya karena nanti akan dipertanggungjawabkan kepada Allah. Al Nushrah memperlakukan kami dengan sangat baik,” lanjutnya.
Sebelum George Heswani datang, biarawati senior itu menegaskan sedari awal Al Nushrah sudah melayani mereka sepenuh hati dan menyediakan makanan dalam jumlah yang cukup. “Dia kemudian datang dan membantu kami selama dua bulan,” katanya.
Pengakuan biarawati senior itu sekaligus menepis tudingan media sekular dan prorezim Basyar Asad yang mengatakan Al Nushrah memperlakukan mereka dengan buruk dan bahkan memaksa mereka untuk melepaskan atribut keagamaannya.
Tudingan ini juga ditanyakan oleh salah seorang reporter yang hadir dalam konferensi pers tersebut. “Kami melihat Anda tidak menggunakan salib. Apakah mereka (Al Nushrah) memaksa untuk melepaskannya?” tanya reporter itu.
Sang biarawati yang ditemani oleh seorang pendeta senior dengan tenang menjawab, “Tidak. Mereka tidak memaksa kami melepaskannya. Memakai salib tidak sesuai digunakan di sana.”
“Maksudnya, Anda meletakkan salib itu atas keinginan sendiri?” tanya reporter yang lain.
“Mereka tidak memaksa kami. Kami tidak meletakkan salib kami,” tegasnya.
Dia menjelaskan ada 16 biarawati yang dibebaskan oleh Al Nushrah. Semuanya dalam kondisi sehat, tak kurang sedikit pun. Tidak ada yang mengalami cedera, tidak ada yang menyentuh mereka dan tidak ada yang memperlakukan mereka dengan buruk.
“Saya mengatakannya di hadapan Allah,” kata biarawati itu.
Selama menghabiskan waktu di bawah perlindungan Al Nushrah mereka tetap berada di dalam satu kelompok. Tidak dipisah-pisahkan. Namun mereka harus berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya untuk alasan tertentu. (UL/bumisyam)
salam-online