Dimotori FIPS, Lembaga Kemanusiaan Indonesia dan Malaysia Gelar Shilatul Ukhuwah untuk Suriah
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sejumlah aktivis kemanusiaan Indonesia dan Malaysia serta ormas Islam yang peduli terhadap tragedi di negeri Syam (Suriah) berkumpul, Selasa (10/6) kemarin di Gedung Menara Dakwah Jalan Kramat Raya 45, Jakarta Pusat.
Acara yang bertajuk ‘Shilatul Ukhuwah untuk Suriah: Merapatkan Shaf, Menyatukan Barisan, Menuju Bebasnya Negeri Syam” itu dimotori oleh Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) pimpinan Ustadz Bachtiar Nasir dan dihadiri oleh sejumlah organisasi/lembaga kemanusiaan serta ormas Islam yang peduli terhadap tragedi di Suriah dan Palestina (negeri Syam).
Tercatat lembaga kemanusiaan yang fokus terhadap penderitaan Muslim negeri Syam hadir dalam acara ini, seperti Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Spirit of Al-Aqsa (SOA), Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI), Misi Medis Suriah (MMS), Infaq Dakwah Center (IDC) dan Sahabat Al-Aqsha/Sahabat Suriah
Sementara sejumlah ormas Islam turut ambil bagian dalam pertemuan ini, antara lain Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Majelis Mujahidin, Komite Pembela Ahlul Bait dan Sahabat (KOEPAS) dan Wahdah Islamiyah. Dua LSM dari Malaysia, yaitu MASSSA dan Malaysia Life Line 4 Syria turut dalam acara Silaturahim ini.
Penasiha FIPS yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Ustadz Abdul Wahid Alwi mengungkapkan rasa syukurnya atas tumbuhnya rasa kepedulian umat Islam terhadap penderitaan saudara-saudaranya di Suriah.
“Alhamdulillah, sudah tumbuh kepedulian umat Islam terhadap rakyat Suriah, meski masih jauh dari cukup,” kata Ustadz Alwi.
Selanjutnya Ustadz Abdul Wahid Alwi menyambut baik digelarnya pertemuan ini. Menurutnya, pertemuan dengan nama Shilatul Ukhuwah ini penting diadakan. Tuuannya antara lain untuk saling berbagi bagaimana sebaiknya sebagai sesama saudara Muslim membantu saudara Muslim lainnya yang tengah dizalimi rezim Basyar Asad di Suriah.
Masin-masing sejumlah aktivis kemanusiaan dari berbagai lembaga, termasuk Malaysia, dan perwakilan ormas Islam di Indonesia, menyampaikan masukan, harapan dan rekomendasinya terkait sinergi ke depannya dalam membantu saudara-saudara Muslim di Suriah khususnya.
Sementara Sekjen FIPS Ustadz Abu Harits memaparkan program yang sudah dilakukan, termasuk rencana membangun Sekolah Tahfidz Al-Qur’an di Suriah.
Rencananya pertemuan akan rutin diadakan. Tujuannya, di antaranya untuk evaluasi dan konsolidasi serta lebih mensingkronkan dan memaksimalkan masing-masing lembaga dalam membantu rakyat Suriah yang tengah mendapatkan musibah. (SO)