Rakyat Palestina Kobarkan Perlawanan, Penjajah Zionis Akhirnya Buka Kembali Masjid Al-Aqsha
AL-QUDS (SALAM-ONLINE): Akhirnya Zionis ciut juga. Penjajah ini mengumumkan membuka kembali Masjid Al-Aqsha untuk umat Islam yang ditutup menyusul bentrokan antara aparat keamanan Zionis dengan pengunjuk rasa Palestina.
Perlawanan warga Palestina yang tidak terima ditutupnya Masjid Al-Aqsha oleh Zionis akhirnya membuat penjajah itu membuka kembali Masjid Al-Aqsha.
Namun sebuah sumber Kepolisian Zionis mengatakan hanya untuk kalangan pria yang berisia 50 tahun ke atas saja yang boleh masuk. Dalihnya, untuk mencegah aksi kekerasan usai shalat Jumat.
Komplek Masjid Al-Aqsha sempat ditutup oleh penjajah Zionis dengan dalih maraknya bentrokan di kawasan timur Jerusalem terkait penembakan seorang pria yang sebelumnya menembak warga Yahudi. Kuat dugaan, ini hanya akal-akalan Zionis saja agar memiliki alas an menutup Masjid Al-Aqsha.
Ironisnya, polisi Zionis kemudian menembak mati seorang Palestina, Moataz Hejazi, di rumahnya, setelah dia dituduh menembak seorang ekstremis rabbi Yahudi, Yehuda Glick. Glick dilaporkan sudah menjalani operasi di bagian perut dan dada karena luka tembak itu.
Sampai sekarang tak ada bukti yang mendukung bahwa Hejazi adalah pelaku penembakan Glick. Bisa jadi Zionis sendiri yang menembaknya untuk menjadikan dalih penutupan Al-Aqsha.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas melalui juru bicaranya sempat menyebut penutupan kawasan Al-Aqsha itu oleh Zionis itu sebagai ‘pernyataan perang’.
Menteri Perekonomian Zionis, Naftali Bennett, pada Kamis 30 Oktober, memastikan kepada BBC bahwa tempat suci Al-Aqsha akan dibuka kembali untuk shalat Jumat, kecuali jika terjadi peristiwa yang tidak biasa.
Warga di sekitar rumah Hejazi, di timur Jerusalem, marah setelah mendengar penembakannya. Maka, bentrok dan rusuh pun tak dapat dicegah. Rakyat Palestina mengobarkan perlawanan. Warga Palestina melempari batu ke arah polisi yang meresponnya dengan tembakan gas air mata dan peluru karet. (bbc.co.uk/salam-online)