JAKARTA (SALAM-ONLINE): Berita tentang adanya korban yang meninggal saat demo menentang kenaikan harga BBM di Makassar sampai juga kepada Joko Widodo (Jokowi) Jumat (28/11) kemarin. Apa Jokowi?
Menanggapi laporan tersebut, Jokowi menyebut itu adalah urusan polisi.
“Itu kan sebenernya urusan di kepolisian,” ujarnya di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/11), dikutip dari Merdeka.com.
Jokowi mengatakan, selain ditangani oleh kepolisian, pengamanan demo kenaikan BBM juga dibantukan oleh TNI.
“Ada dari TNI yang melakukan tugas pembantuan,” ujarnya.
Sebelumnya, dikabarkan ada korban meregang nyawa terlindas water canon saat melakukan aksi demo kenaikan harga BBM.
Namun Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Fery Abraham meluruskan informasi penyebab meninggalnya Muhammad Arif di tengah aksi demo yang rusuh. Fery mengatakan, penyebab meninggalnya Arif bukan karena digilas mobil Water Canon milik polisi. Dari informasi yang dihimpun kepolisian, Arif tewas karena diinjak massa dan terkena lemparan batu.
“Kita punya rekamannya. Dia lari bersama massa pada saat menghindari pengejaran polisi. Informasi yang dihimpun dari aparat dan masyarakat, ia terjatuh di aspal dan diinjak massa yang berhamburan,” ujar Fery, Kamis (27/11) malam seperti dikutip fajar online.
Mana yang benar, vesi polisi atau lainnya, tunggu saja lanjutan dari peristiwa yang sangat disesalkan banyak pihak ini. (merdeka.com/fajaronline/salam-online)