JAKARTA (SALAM-ONLINE): Iran melalui kedutaan besarnya, baru-baru ini menawarkan bantuan untuk membangun masjid besar di makam wali songo yang selama ini dikeramatkan oleh sebagian masyarakat. Bantuan itu disinyalir merupakan salah satu strategi dalam menyebarkan ajaran sesat Syiah di Indonesia.
Direktur Forum Studi Sekte-Sekte Islam (FS3I) Ustadz Anung Al Hamat menjelaskan bahwa selama ini Syiah disebarkan melalui berbagai bidang. Di Indonesia sendiri strategi mereka telah masuk di tiga ranah yaitu pendidikan, kebudayaan dan keagamaan.
“Syiah ini menempuh beragam cara, beragam strategi mereka lakukan. Dan di Indonesia ini sudah masuk di tiga ranah, di pendidikan seperti di buku-buku pelajaran sudah mereka masuki. Dari sisi kebudayaan juga, dan sekaligus dari sisi keagamaan,” ungkap Ustadz Anung seperti dikutip Kiblat.net, Jumat (2/1).
“Pembangunan masjid-masjid di tempat-tempat yang dikeramatkan itu kan sudah masuk ranah keagamaan,” lanjutnya.
Ulama muda yang juga tergabung dalam Dewan Syuro Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) itu mengungkapkan kekhawatiran terkait sepak terjang Iran dalam menyebarkan paham sesat Syiahnya ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Selama ini, di Iran yayasan-yayasan Islam diambilalih dan diubah menjadi yayasan Syiah.
“Yang kita khawatirkan apa yang terjadi di Iran akan diberlakukan di negara-negara yang mereka targetkan, termasuk Indonesia,” ungkapnya.
Yang perlu digarisbawahi, lanjut Ustadz Anung, Iran menyiapkan anggaran yang besar dalam upaya penyebaran ajaran Syiah. Dalam APBN Iran, hanya 30 persen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Sementara itu, “Iran gunakan 70 persen anggarannya untuk mengekspor ajaran Syiah ke negara-negara lain,” ungkapnya.
“Jadi mereka berani melakukan itu karena anggaran mereka itu besar untuk penyebaran Syiah. Hal itu disebutkan dalam dokumen Iran kepada penguasa Timur Tengah,” tandasnya.
Sumber: Kiblat.net
salam-online