Serangan Serentak di Sinai, 26 Polisi dan Tentara Mesir Tewas
EL-ARISH (SALAM-ONLINE): Telah terjadi serangan simultan (serentak/bersamaan) yang dilancarkan oleh kelompok bersenjata di Semenanjung Sinai, menewaskan sedikitnya 26 tentara dan polisi Mesir pada Kamis (29/1). Serangan tersebut menggunakan bom mobil dan mortir.
Seorang juru bicara Angkatan Darat menuding serangan itu didalangi Presiden Mohammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin (IM), meskipun saat ini presiden yang dikudeta itu berada dalam sel penjara rezim tidak sah Mesir.
Setidaknya satu bom mobil diledakkan di luar pangkalan militer, sementara mortir ditembakkan secara bersamaan ke beberapa bangunan. Sejumlah tentara terkubur di bawah puing-puing gedung tersebut, kata pejabat keamanan.
Serangan lain, termasuk mortir, ditembakkan ke sebuah hotel, klub polisi dan lebih dari selusin pos pemeriksaan, kata para pejabat.
Secara simultan, kelompok bersenjata juga menyerang Utara Sinai ibukota provinsi el-Arish, kota terdekat Sheik Zuwayid dan kota Rafah yang berbatasan dengan Gaza, Palestina.
Beberapa jam sebelum serangan itu, muncul postingan di Twitter kelompok bersenjata yang bertopeng dan berpakaian hitam. Mereka menunjukkan granat roket sambil mengibarkan bendera hitam Negara Islam, demikian menurut SITE Intelligence Group, seperti dikutip AP, Kamis (29/1).
Kelompok yang sebelumnya dikenal sebagai Anshar Baitul Maqdis—yang awalnya terinspirasi oleh Al-Qaidah—itu telah melancarkan sejumlah serangan terhadap polisi dan tentara di Sinai dalam beberapa tahun terakhir.
Selain menewaskan 26 polisj dan tentara Mesir, juga 60 orang, setidaknya, terluka dalam serangan itu, menurut petugas medis. Para pejabat keamanan yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan, jumlah korban yang tewas diperkirakan akan meningkat.
Dalam pernyataan yang dimuat di halaman Facebook resminya, Juru Bicara Militer Ahmed Samir menuding kelompok Ikhwanul Muslimin sebagai dalang serangan mematikan itu. (AP/salam)