SOLO (SALAM-ONLINE): Sejumlah elemen Islam Solo Raya yang terdiri dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Majelis Mujahidin, Jamaah Ansharus Syariah, Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) dan Hizbullah Divisi Sunan Bonang, Selasa (24/2), memprotes acara yang berbau komunis atau PKI.
Acara yang akan digelar di Taman Budaya Surakarta (TBS) Kentingan pada Selasa (24/2) kemarin itu mengambil tema ‘Pelayanan Kesehatan bagi Korban Tragedi 1965/1966 untuk Mewujudkan Rekonsiliasi’. Rencana narasumbernya adalah Nur Kholis Hasto Atmojo (Komnas HAM), Handoyo Laksono (Fakultas Hukum UNS) dan Winarso (mantan pengrus PRD). Namun acara itu berhasil dibubarkan.
Sejak pagi pukul 08.00 WIB Elemen Islam Solo Raya sudah berkumpul. Menurut Muhammad Syafik dari Divisi Data dan Informasi LUIS, acara semacam ini pernah lolos tiga kali di Solo. ”Walau tahunya mendadak, kali ini elemen Muslim kompak dan bergerak bersama-sama memprotes kegiatan yang berbau komunis. Kita tidak ingin kecolongan lagi,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Nahdlatul Ulama Solo Helmy Akhmad Sakdilah mempersoalkan pencantuman namanya dalam undangan tanpa ada konfirmasi sebelumnya. ”Saya kecewa, saya juga sudah ingatkan kepada panitia, tidak ada rekonsiliasi dengan Komunis di Indonesia,” tambah Helmy.
Setelah mendapat protes keras, acara itu bubar. Sekitar pukul 10.30 para peserta aksi pun membubarkan diri dengan pengamanan dari TNI dan Polri. (Endro Sudarsono, Solo)