Mahasiswa Aceh Desak Pemerintah Batalkan Pemblokiran Situs Islam

Aceh-Mahasiswa Aceh kecam pemblokiran situs Islam-merdeka.com-afifuddin acal-jpeg.image
Mahasiswa Aceh desak pmerintah batalkan pemblokiran situs Islam (foto: merdeka.com/afifuddin acal)

BANDA ACEH (SALAM-ONLINE): Aliansi Mahasiswa Muslim se Aceh menyatakan menolak pemblokiran situs Islam oleh pemerintah karena situs Islam tersebut bukanlah menyiarkan radikalisme, tetapi media dakwah masyarakat Islam Indonesia.

Penolakan tersebut disampaikan massa Aliansi Mahasiswa Muslim se Aceh dalam unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Senin (6/4). Unjuk rasa mahasiswa tersebut mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Aksi tersebut sempat menimbulkan kemacetan di bundaran padat lalu lintas di Kota Banda Aceh itu.

Maulidan Ariandi, koordinator aksi, menyatakan, pemerintah beberapa waktu lalu memblokir 22 situs Islam di jaringan internet. Situs itu diblokir karena dinilai menyebarkan paham radikal. Padahal, kata dia, tidak ada situs internet Islam yang menyebarkan radikalisme dan mengajarkan permusuhan. Islam adalah ajaran yang menghargai toleransi.

Selain berorasi, peserta aksi juga membawa spanduk dan sejumlah poster mengecam tindakan Menkominfo yang telah memblokir situs Islam. Menurut mereka, situs Islam itu sebenarnya hanya menjadi referensi umat Islam.

“Penutupan situs Islam ini tidak terlepas takut Islam berjaya kembali. Kalau Islam berjaya, pastinya kita akan sejahtera,” kata Maulidan.

Menurutnya, pemblokiran situs Islam ini adalah sebagai upaya pihak tertentu untuk mengucilkan umat Islam sehingga tidak ada lagi situs Islam yang bisa dijadikan referensi seperti selama ini.

“Karena itu, kami menyesalkan sikap pemerintah memblokir situs-situs Islam dan mendesak pemerintah segera membatalkan pemblokiran tersebut,” ungkap Maulidan Ariandi.

Baca Juga

Maulidan menyebutkan, media internet merupakan tempat berbagi dan berdakwah. Selain itu, dengan adanya media internet, banyak informasi tentang Islam yang bisa diperoleh. Jadi, kata dia, menjadikan situs sebagai media informasi Islam dan dakwah jangan dianggap radikalisme.

“Maka itu, atas mana rakyat Aceh, kami dari Aliansi Mahasiswa Muslim menyesalkan sikap pemerintah yang memblokir situs-situs Islam tanpa alasan dan dasar hukum yang jelas. Kami mendesak pemblokiran tersebut dibatalkan,” tegasnya.

Selain itu, Maulidan menyatakan pihaknya akan terus memperjuangkan agar pemerintah membuka situs Islam yang diblokir. Sebab, pemblokiran tersebut tidak memiliki alasan dan dasar hukum yang kuat.

“Kami juga menyerukan kepada mahasiswa Muslim menyuarakan penolakan pemblokiran situs Islam.”

Sumber: Republika Online, Merdeka.com

salamonline

Baca Juga