SUKABUMI (SALAM-ONLINE): Asisten Deputi Kelembagaan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional Haliq Siddiq mengatakan, Indonesia merupakan negara ketiga terbanyak yang mengakses situs porno.
“Data ini merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Google sebagai situs penyedia data dan pencari, ternyata Indonesia berada di peringkat ketiga yang paling banyak mengakses situs porno dan diperingkat pertama adalah India,” kata Haliq Siddiq di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (11/4) seperti dikutip Antara, Ahad (12/4).
Menurut Haliq, hasil survei Google itu sangat mengkhawatirkan pihaknya, karena salah satu penyebaran infeksi virus perapuh kekebalan tubuh/sindroma merapuhnya kekebalan tubuh (HIV/AIDS) adalah melalui hubungan seksual yang tidak menutup kemungkinan sebagai akibat maraknya seks bebas yang dipicu dari akses ke situs porno.
Ia mengemukakan, daerah yang paling besar pengakses situs porno adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), padahal kotanya berjuluk kota pelajar.
Karena itu, pihaknya meminta bantuan kepada pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI untuk memblokir situs-situs porno yang tersebar di dunia maya.
“Kami sangat khawatir dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses situs porno, maka penyebaran HIV sulit ditanggulangi. Untuk itu, kami meminta kepada Kementerian Kominfo untuk memblokir situs porno,” ujarnya.
Selain itu, KPA Nasional juga telah melakukan survei bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang hasilnya memperlihatkan baru sekira 20 persen pelajar mengetahui apa itu HIV dan AIDS.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan berbagai upaya agar seluruh masyarakat tahu apa itu HIV, bagaimana penyebaran, pencegahan dan menanggulanginya jika sudah teridentifikasi positif mengidap penyakit yang belum ada obatnya ini.
Jumlah penderita HIV di Indonesia saat ini mencapai 150.000 orang, yang di antaranya sudah terjangkit AIDS.
Mayoritas pengidap HIV/AIDS di Indonesia berusia produktif antara 17 hingga 30 tahun. Bahkan, ada perbedaan penyebaran virus ini dibandingkan beberapa tahun lalu. Awalnya penularannya HIV mayoritas dari jarum suntik pengguna narkoba, tetapi dalam beberapa tahun terakhir mayoritas penularan berasal dari hubungan seksual.
“Cara yang paling mudah mencegah penularan adalah mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meningkatkan kadar keimanan kita, dan jangan sekali-kali melakukan kegiatan yang berpotensi tertular HIV,” demikian Haliq.
Sumber: Antara (Priyambodo RH)
salamonline.co