JAKARTA (SALAM-ONLINE): Jokowi-JK dinilai mandul memimpin negara, lemah ide dan gagasan dalam mengambil keputusan, lamban mengatasi persoalan dan cenderung tak peduli terhadap krisis ekonomi yang melanda bangsa.
Demikian dikemukakan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Beni Pramula ketika berdialog dengan Asosiasi Pedagang kaki Lima (APKLI) ) di bilangan Cempaka Putih Jakarta Pusat. Ia meyampaikan gagasannya dengan tema ‘Jokowi Lengser dolar Encer, JK Mundur Rakyat Makmur’ bersamaan dengan persiapan pembentukan Barisan oposisi Nasional yang akan segera dideklarasikan awal oktober ini.
“Lengser berarti mundur atau berhenti sedangkan encer yang saya maksud ialah yang sebelumnya membeku dan terus mengeras jadi mencair, turun atau meleleh. Itulah jawaban yang saya kemukakan jika kawan-kawan bertanya bagaimana supaya dolar turun dan rakyat akan segera makmur kalau JK mundur,” tutur Beni Pramula kepada redaksi, Sabtu (26/9).
Beni juga mengatakan bahwa jika ingin ada perbaikan ekonomi, menghentikan krisis moneter, stabilitas nasional dan perbaikan kondisi bangsa, maka kepemimpinan nasional harus diganti. Bukan tanpa alasan, ujarnya, bahwa sesungguhnya bangsa ini telah mengalami krisis moneter.
“Beberapa indikasi negara sedang mengalami krisis moneter di antaranya ialah devisit neraca pembayaran yang besar oleh sebab inflasi yang tidak terkontrol, utang luar negeri semakin melambung tinggi, suku bunga yang di atas kewajaran, kurs mata uang tidak seimbang,” tandasnya.
Jika pemimpin-pemimpin bangsa ini tidak mengakuinya, menurutnya, pertama, itu berarti perlu diragukan akal sehatnya, kedua ia telah pikun, ketiga ia sengaja menutup-nutupi kondisi krisis tersebut seolah negara dalam baik-baik saja demi dan untuk mempertahankan citra kekuasaannya. (EZ/salam-online)