Semua Penerbangan Ditangguhkan, 80.000 Warga Rusia Terdampar di Mesir
MOSKOW (SALAM-ONLINE): Wakil Perdana Menteri Rusia Arkady Dvorkovich mengatakan, sekitar 80.000 warganya terdampar di Mesir setelah Kremlin menangguhkan semua penerbangan ke negara itu menyusul jatuhnya sebuah pesawat Rusia di Semenanjung Sinai pada Sabtu (31/10) pekan lalu.
Presiden Vladimir Putin pada Jumat (6/11) memerintahkan penangguhan semua penerbangan dari dan menuju Mesir. Itu mengindikasikan kemungkinan Rusia percaya pada teori bahwa jatuhnya pesawat Metrojet Rusia yang menewaskan seluruh penumpang dan awaknya sebanyak 224 orang itu karena dibom.
“Hari ini jumlah wisatawan di Mesir diklarifikasi ada sekitar 80.000,” lansir kantor berita Ria Novosti mengutip Dvorkovich.
“Militer Mesir telah mengambil kontrol operasi untuk memastikan semua penumpang bisa melakukan penerbangan,” tambahnya.
Kepala badan pariwisata Rusia Oleg Safonov mengatakan, 1.200 wisatawan Rusia telah kembali ke rumah. Penumpang berikutnya akan menyusul diterbangkan tanpa barang bagasi.
“Sebuah proses yang direncanakan untuk mengevakuasi wisatawan akan dieksekusi,” demikian kantor berita Rusia mengutip Safonov seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (7/11).
Disebutkan Rusia telah mengirimkan 44 pesawat khusus untuk mengangkut warga mereka yang terdampar di Mesir. (mus/salam-online)
Sumber: Al Arabiya