JAKARTA (SALAM-ONLINE): Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mengatakan, banyak penyelenggara negara yang belum disadarkan akan bahayanya korupsi.
“Kesadaran yang dimiliki oleh para penyelenggara negara soal korupsi sangat sedikit. Wajar kalau muncul gerakan-gerakan kontra terhadap KPK, itu dapat kita saksikan sejak ada KPK ada sampai sekarang,” ujar KH Hasyim Muzadi saat konferensi pers di PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (12/11).
Sekarang ini, menurut Kiai Hasyim, kekuasaan dikuasai oleh partai politik. Karena itu lembaga seperti KPK sangat diperlukan keberadaannya untuk mensterilkan hal-hal yang dikhawatirkan menjadi benih-benih korupsi.
“Lembaga KPK sangat diperlukan keberadaannya di Indonesia. Saya berharap eksekutif dan legislatif tidak melemahkan KPK, tetapi justru menjaga KPK jangan sampai ada pelemahan,” tambahnya.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini menilai upaya pelemahan itu akan selalu dilakukan oleh kelompok-kelompok yang merasa dirugikan oleh KPK.
“KPK akan selalu dihantam oleh para koruptor, baik sendiri maupun berkelompok. Oleh karenanya kami ingin memberi seluruh dukungan moral yang cukup untuk KPK dalam memberantas korupsi sampai dengan institusi itu difokuskan secara normal,” terangnya.
Ia mengungkap, banyak upaya yang dilakukan untuk menyetop kinerja KPK lewat upaya revisi Undang-Undang KPK, salah satunya.
“KPK adalah trigger untuk memfungsikan secara profesional tindakan hukum. Kalau korupsi dibiarkan, akan semakin menjamur. Jika ada KPK yang tegas dan independen minimal mereka hati-hati dalam mengelola uang Negara. Kalau tidak, ya sudah, mereka akan melakukan hal yang sangat merugikan negara dengan berbagai macam cara,” tegas Kiai Hasyim. (EZ/salam-online)