Skeptisnya Netizen terhadap Peristiwa Paris: “Kenapa Pelaku Bawa Identitas? Apa Teroris Sebodoh Itu”
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sejumlah respon sinis dan skeptis muncul dari para netizen terkait serangan yang terjadi di Paris, Jumat (13/11) malam waktu setempat.
Akun CHANTAL@OvindarChris menulis pada 14 November 2015 pukul 09:44 AM:
#Paris I’m sorry for what happened in Paris, but this happens every day and every moment in Palestine and Syria, and no one speaks. (Paris, aku minta maaf atas apa yang terjadi di Paris. Tapi ini terjadi setiap hari dan setiap saat di Palestina dan Suriah, dan tak ada yang bicara).
Dari Palestina, relawan dan wartawan Indonesia yang berada di Gaza, Abdillah Onim, mengirim pesan:
“Maaf Paris, untuk kejadian itu, di sini, Gaza-Palestina, setiap hari terjadi, juga di Suriah, tapi tak ada yang bersuara.”
“Tidak ada yang berani menyalahkan saat Zionis ‘Israel’ membantai anak-anak dan wanita Palestina di Gaza Palestina.”
Sementara akun twitter Boediman Soemali @soemali menyindir:
“Heran yah tiap ada serangan ‘terorisme’ selalu passportnya utuh tahan banting, tahan api, tahan bom, dll.”
“Aku berharap imanku sekuat passport ini yg tahan dari kehancuran bom bunuh diri, panasnya api yg melelehkan baja WTC.”
Dan, akun @gatse8 mempertanyakan:
“Kenapa pelaku teror bawa Identitas? Dan kenapa identitas berada dekat pelaku? Apa teroris sebodoh itu atau sutradaranya kurang handal.”
Lalu Dr. Craig Considine dalam akun @CraigCons yang berbahasa Inggris menggugat ketidak-adilan media terhadap kasus yang disebut sebagai “terorisme” itu. @CraigCons pun heran.
“CNN sebegitu cepatnya membingkai serangan Paris sebagai ‘teror’, istilah yang hanya digunakan dalam konteks Islam. Media mereproduksi rasisme. Itu tipikal khasnya,” protes @CraigCons. (mus)