Perayaan Tahun Baru Menyimpang dari Ajaran Islam, MUI: “Setiap Tahun Euforia dan Maksiat”
PALEMBANG (SALAM-ONLINE): Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palembang H Saim Marhadan menilai paradigma perayaan dalam menyambut Tahun Baru sudah menyimpang dari tuntunan ajaran Islam yang sebenarnya.
Masyarakat menjadikan perayaan tahun baru sebagai tradisi dan budaya, masyarakat terus-menerus hanyut dalam euforia berlebihan dengan kembang api, hiburan larut malam dan ditambah dengan sering ditemukan ada yang meminum minuman keras.
Kebiasaan tersebut tidak memiliki nilai edukatif sehingga harus diubah, harusnya dengan bergantinya tahun kita harus introspeksi diri apa yang menjadi kekurangan di tahun sebelumnya.
“Kita lihat saja, setiap tahunnya yang ada hanya euforia dan maksiat. Bagaimana mau ada perubahan dalam diri seseorang jika dimulai dengan perilaku negatif,” ujar H Saim Marhadan seperti dikutip RMOLSUMSEL.COM, Sabtu (12/12).
Memang, kata dia, untuk mengubah kebiasaan tersebut tidak mudah. Oleh karena itu harus didukung semua kalangan, baik dari pemerintah, pihak swasta maupun dari masyarakat itu sendiri. “Jelas untuk mengubah itu butuh dukungan dari semua pihak,” terangnya.
Sumber: rmolsumsel.com