Gus Solah: “Saya tidak Sepaham dengan Ahmadiyah dan Syiah”

KH Salahuddin Wahid (Gus Solah)-2-jpeg.image
KH Salahuddin Wahid (Gus Solah)

BOGOR (SALAM-ONLINE): Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid (Gus Solah) mengatakan dari awal terbentuknya bangsa Indonesia selalu mengedepankan keberagaman.

“Semua agama besar yang ada di Indonesia itu datang dari luar, Islam, Hindu, Budha, Kristen, semuanya memberikan sumbangsih yang besar kepada bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita harus melestarikan keberagaman agama,” ujar Gus Solah dalam diskusi ‘Gotong Royong Menghadapi Radikalisme dan Memperjuangkan Kepentingan Nasional di Media Sosial’, di Gedung Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) Kota Bogor, Senin (21/12).

Jpeg
Gus Solah (kedua dari kiri) dalam diskusi ‘Gotong Royong Menghadapi Radikalisme dan Memperjuangkan Kepentingan Nasional di Media Sosial’ di Gedung PPIB Kota Bogor, Senin (21/12). (Foto: EZ/salam-online)

Namun, meski setuju dengan keberagaman, Gus Solah menegaskan bahwa dirinya tidak sepaham dengan ajaran ahmadiyah dan Syiah.

Baca Juga

“Saya orang yang tidak sepaham dengan Syiah dan Ahmadiyah,” tandas adik kandung Gus Dur ini.

Tokoh NU tersebut mengatakan bahwa pemerintah seharusnya membuat aturan terhadap penyebaran paham-paham tersebut.

“Ada aturan yang harus kita pegang tentang Ahmadiyah misalnya. Ada aturan yang melarang Ahmadiyah untuk melakukan promosi pahamnya di luar lingkungannya,” tegas Gus Solah. (EZ/salam-online)

Baca Juga