Jumlah Korban Jiwa di Idlib Meningkat, 94% Serangan Rusia di Suriah Menargetkan Warga Sipil
SALAM-ONLINE: Jumlah korban meninggal atas warga Suriah akibat serangan milisi Asad dan Rusia di Provinsi Idlib melonjak menjadi 100 korban jiwa.
Sebanyak 96 orang meninggal akibat serangan udara yang dilakukan milisi Asad di Kota Maarat al-Numaan pada Sabtu (9/1) lalu.
“Setelah melakukan 32 jam operasi penyelamatan, kami telah menemukan 96 korban jiwa di Maarat al-Numaan,” kata aktivis Pertahanan Sipil Suriah kepada pers, Ahad (10/1) seperti dilansir Aljazeera.
Aktivis di Idlib mengatakan kepada Aljazeera, serangan di Idlib menargetkan pengadilan dan penjara yang dijalankan kelompok Jabhah Nushrah di kota Maarat al-Numan.
Sementara itu, menurut Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris, di Douma pinggiran Damaskus, serangan Rusia menewaskan sedikitnya delapan orang pada Ahad (10/1) kemarin. Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.
Provinsi Idlib sebagian besar dikendalikan oleh koalisi Jaisyul Fath (Tentara Penakluk). Jaisyul Fath terdiri dari belasan faksi jihad, di antaranya Jabhah Nushrah, Ahrar Syam, Jund al-Aqsa, Jaisyul Islam, Liwa al-Haqq, Ajnad al-Sham, Fajar Syam, dan lainnya.
Lebih dari 400 ribu orang terbunuh dalam konflik yang pecah sejak 2011 lalu, menurut data PBB. Sejak 30 September 2015 lalu, Rusia ikut serta dengan melancarkan serangan udara yang mereka klaim ditujukan untuk melawan kelompok ISIS, meskipun faktanya korbannya justru warga sipil dan kelompok-kelompok penentang Asad.
Sementara Koalisi Nasional Suriah, mengatakan dalam sebuah laporan pada Sabtu bahwa mereka telah mendokumentasikan kematian 1.730 warga sipil karena serangan udara Rusia sejak September. Setidaknya 135 anak-anak termasuk di antara korban jiwa serangan biadab tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Koalisi Nasiona Suriah meminta Dewan Keamanan PBB untuk memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi di Suriah dan memberikan sanksi kepada Rusia yang telah melakukan pelanggaran hukum internasional dan kemanusiaan di negara yang tengah berkonflik itu.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa klaim Rusia memerangi “terorisme” hanyalah sebagai dalih untuk membenarkan agresi terhadap Suriah. Sejak awal serangannya terhadap Suriah, angkatan udara Rusia hanya membantai warga sipil.
“Hampir 94 persen dari 12.000 tembakan angkatan udara Rusia sejauh ini telah menargetkan warga sipil,” kata pernyataan itu. (EZ/salam-online)
Sumber: Aljazeera