Jika Gencatan Senjata Terus Berlangsung, Perundingan Damai Suriah Dimulai Lagi 7 Maret
SALAM-ONLINE: Rezim Basyar Asad dan kelompok oposisi Suriah akan memulai kembali “perundingan damai” pada 7 Maret mendatang jika gencatan senjata terus berlangsung dan bantuan kemanusiaan mencapai warga sipil yang membutuhkan, kata utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Sabtu (27/2).
“Dengan asumsi bahwa penghentian permusuhan (gencatan senjata) kemungkinan besar terus berlangsung dan akses bantuan kemanusiaan terus berlanjut, saya berniat untuk mengadakan lagi perundingan, pembicaraan intra-Suriah pada Senin, 7 Maret,” kata utusan PBB Staffan De Mistura kepada Dewan Keamanan PBB.
“Sabtu ini akan jadi sangat penting. Tidak diragukan lagi, tidak akan ada kekurangan upaya yang akan melemahkan proses ini,” ujar De Mistura.
De Mistura menghentikan perundingan perdamaian pada awal Februari saat pasukan rezim Suriah, yang didukung oleh kekuatan udara Rusia, melanjutkan serangan di Provinsi Aleppo, di bagian utara Suriah.
Rusia dan Amerika Serikat telah menetapkan batas waktu tengah malam waktu Damaskus (22:00 GMT) pada Jumat untuk penghentian permusuhan antara rezim Basyar Asad dengan kelompok oposisi non-jihadis.
Kesepakatan penghentian permusuhan itu tidak termasuk dengan kelompok IS dan Jabhah Nushrah yang mengontrol sejumlah besar wilayah di Suriah.
Resolusi DK PBB mendukung kesepakatan gencatan senjata dan “menuntut” bahwa penghentian permusuhan “dimulai pada tengah malam (waktu Damaskus)”.
Resolusi itu mendaftar 30 daerah yang membutuhkan pengiriman bantuan darurat, termasuk wilayah timur dan barat pedesaan Aleppo dan kota timur Deir Ez-Zour, yang berada di bawah kelompok IS.
Resolusi juga menyerukan agar perundingan damai dapat dilanjutkan “sesegera mungkin” dan menggambarkan penghentian permusuhan sebagai “suatu langkah menuju gencatan senjata yang terus berlanjut”, demikian AFP melaporkan. (Antara)