JAKARTA (SALAM-ONLINE): Rachmawati Soekarnoputri tak yakin dengan niat Presiden Jokowi mendukung kemerdekaan Palestina. Pasalnya, putri Bung Karno itu justru mengungkap, bahwa pemerintahan Presiden Jokowi diam-diam melakukan kerja sama intelijen dengan penjajah Zionis “Israel”.
Rachma menyebut ada 12 intelijen Indonesia berpangkat perwira yang belajar di Mossad (badan intelijen “Israel”) saat ini.
“Ada 12 orang perwira intelijen Indonesia yang dikirim belajar di Mossad saat ini. Jadi apa yang bisa dilakukan penguasa sekarang ini terhadap Palestina yang ingin merdeka dari ‘Israel’?” ujar Rachmawati dalam pesan tertulis seperti dilansir TeropongSenayan, Jumat (11/3) di Jakarta.
Rachmawati menilai apa yang dilakukan Jokowi hanyalah politik standar ganda (double standard) yang memalukan Indonesia.
“Jangan double standard menghadapi nekolim,” tegas Rachmawati.
Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi berbeda dengan prinsip Bung Karno saat berpidato berjudul To Built the World A New. Sebab Bung Karno menarik garis tegas antara New Emerging Forces (Nefos) dengan Old Establish Forces (Oldefos) atau nekolim.
Menanggapi informasi Rachmawati soal 12 intelijen Indonesia berpangkat perwira yang belajar ke “Israel”, Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan hal tersebut perlu didasari bukti dan data yang kuat.
“Soal itu yang harus bicara ya beliau (Rachmawati). Saya tidak bisa mengomentari, karena tidak ada data benarnya dari mana,” ujar politisi PKS ini seperti dikutip TeropongSenayan, Jumat (11/3).
Sumber: TeropongSenayan