SOLO (SALAM-ONLINE): Akhirnya jenazah Fonda Amar Solikhin (22) alias Ponda alias Dodo yang tertembak dalam kontak senjata antara Satgas Ops Tinombala 2016 dengan kelompok bersenjata Desa Sanginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan (PPS) beberapa waktu lalu, yang sudah sekitar 18 hari tertunda pemulangannya, tiba di Solo, Jumat (18/3) Subuh.
“Jenazah tiba tadi Subuh (Jumat pagi, red),” ujar Humas Panitia Pemakaman Fonda, Endro Sudarsono dalam keterangannya kepada redaksi, Jumat (18/3) pagi.
Sebelumnya diketahui, sejak Senin, 29 Februari 2016, jenazah Fonda sudah berada di RS Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah.
Mendengar kabar kematian Fonda, Kamis, 3 Maret 2016, pihak keluarga pun berangkat ke Palu untuk memastikan kebenaran informasi kematian tersebut.
“Sore itu juga keluarga Fonda yang diwakili ibunya, Umi Widayati, langsung diperiksa di RS Bhayangkara tentang pengecekan dokumen Fonda, tes DNA serta melihat fisik jenazah Fonda secara langsung,” ungkap Ketua Panitia Pemakaman Fonda Ustadz Sholeh Ibrahim, S.Th.I, dalam rilisnya saat menemui Mapolresta Surakarta, Kamis (17/3) siang.
Meski pada Jumat 11 Maret 2016 Panitia Pemakaman Fonda menerima info dari keluarga yang berada di RS. Bhayangkara Palu, bahwa hasil tes DNA keluarga Identik (match) dengan jenazah Fonda dan secepatnya dipulangkan, namun pada Sabtu 12 Maret 2016 itu jenazah Fonda masih berada di RS Bhayangkara, Palu.
“Pihak keluarga diminta menunggu info hari Senin tanggal 14 Maret 2016. Sempat ada spekulasi bahwa jenazah Fonda belum bisa dipulangkan dikarenakan adanya serah terima jabatan Kapolda Sulteng dan kedatangan Wakil Presiden Yusuf Kala di Palu Sulteng serta kedatangan Presiden Jokowi di Solo terkait lahirnya cucu Jokowi di RS PKU Muhammadiyah Solo,” kata Ustadz Sholeh.
Hingga Kamis 17 Maret 2016, terangnya, pemulangan Jenazah Fonda ke Solo belum ada kabarnya lagi. Untuk itu, ujar Ustadz Sholeh, atas nama keluarga sekaligus Panitia Pemakaman Almarhum Fonda Amar Sholihin, pihaknya bersama Edi Lukito, SH, meminta kepada Kapolri untuk segera memulangkan jenazah Fonda atau Kapolri memberi penjelasan resmi tentang alasan jenazah Fonda masih ditahan di RS Bhayangkara, Palu.
Pertimbangan lain, jelasnya, keluarga yang berada di RS Bhayangkara Palu sudah cukup sabar dan kooperatif demi kepulangan jenazah Fonda ke Solo untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Muslim Polokarto.
Demi kepentingan kemanusiaan dan Syariat Islam tentang pemakamam jenazah, pihak keluarga dan Panitia Pemakaman Fonda mendesak Kapolri untuk segera memeulangkan jenazah yang bersagkutan.
Akhirnya, setelah cukup bersabar, upaya keluarga dan Panitia Pemakaman Fonda mendapat kejelasan, jenazah akan tiba Jumat (18/3) Subuh.
“Berdasarkan hasil musyawarah keluarga Fonda, Panitia Pemakaman dan Tim Pengacara Muslim (TPM) Jateng, tadi malam, jenazah Fonda direncanakan dimakamkan di Pemakaman Muslim Polokarto Sukoharjo, Jumat, 18 Maret 2016 pagi ini,” kata Endro Sudarsono kepada redaksi.
Jenazah dishalatkan di Masjid Muhajirin Brengosan Purwosari dengan imam shalat Ustadz Sholeh Ibrahim. (s)