MUI: “Kalau Hanya Allah yang Tahu Tafsir Al-Qur’an, untuk Apa Diturunkan kepada Manusia”
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Pernyataan mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang kini jadi pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tajahaja Purnama (Ahok), Nusron Wahid, dalam acara ILC TVONE Selasa (11/10) malam mendapat sorotan dari Umat Islam.
Dalam pernyataannya, Nusron yang berasal dari Partai Golkar, salah satu parpol pengusung Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta, mengatakan bahwa para Ulama tidak berhak menafsirkan Al-Qur’an.
“Yang namanya Al-Qur’an, yang paling sah untuk menafsirkan adalah yang paling tahu tentang Al-Qur’an itu sendiri, yaitu Allah Subhanahu wata’ala dan Rasul. Bukan Majelis Ulama Indonesia (MUI), bukan Ahmad Dhani, bukan Dahnil Simanjuntak, bukan juga saya,” ujar Nusron dalam acara ILC TVONE, Selasa (11/10) malam.
Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain mengatakan bahwa ada hal keliru dari yang diucapkan oleh Nusron Wahid.
“Kalau Allah saja yang tahu isi Al-Qur’an, buat apa diturunkan kepada manusia. Al-Qur’an itu kan hudan linnaas (petunjuk bagi manusia). Kalau hanya Allah yang tahu tafsir Al-Qur’an sebenarnya, berarti manusia ini mengetahui tafsir yang salah. Cara shalat salah, puasa salah, tafsir salah namanya. Ini sangat berbahaya,” ungkap Tengku Zulkarnain kepada salam-online di Gedung MUI Pusat, Kamis (13/10).
Tengku menyebut pemikiran dan ucapan Nusron dapat membahayakan masyarakat, khususnya di Indonesia.
“Saya heran dia (Nusron) mengatakan hanya Allah yang boleh menafsirkan Al-Qur’an, tetapi dia sendiri menafsirkan ayat itu menurut pemikiran dia. Katanya hanya Allah yang tahu, tapi kok dia merasa mengerti, emang dia siapa?” tanya Tengku dengan nada tegas.
“Janganlah kita merasa lebih pandai dari Al-Qur’an. Orang seperti ini adalah racun dapat merusak umat,” tegasnya.
Untuk diketahui, Nusron dalam pernyataanya di ILC, Nusron mengungkapkan bahwa hanya Ahok sendiri yang mengetahui maksud dari pernyataanya saat berbicara di hadapan warga Kepulauan Seribu, pihak lain tidak berhak menafsirkan. “yang paling tahu tentang yang disampaikan Ahok di Uulau Seribu ya Ahok, bukan orang lain,” kata Nusron yang kini menjadi Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) itu. (EZ/salam-online)