JAKARTA (SALAM-ONLINE): Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon meminta Presiden Joko Widodo untuk menerima pendemo dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) pada 4 November nanti.
“Presiden jangan kabur, harus ada di Istana kemudian menerima mereka. Saya kira itu bagus. Itu bisa menjadi solusi cepat. Jadi jangan nanti dicari acara, ada di luar negeri, di luar kota atau di mana, terima saja,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/10).
Diberitakan sebelumnya, pada Jumat lalu (28/10), sejumlah ulama menemui dua pimpinan DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah di Senayan. Di situ para Ulama, Habaib dan sejumlah Tokoh Masyarakat mengeluhkan kencangnya isu Presiden Jokowi yang disebut-sebut melindungi Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, khususnya terkait kasus dugaan penistaan agama. Fadli meminta Jokowi untuk mengklarifikasi langsung pada pendemo di tanggal 4 November nanti.
“Itu dia kan kemarin para tokoh ulama yang datang itu mengatakan bahwa ini seolah-olah Presiden melindungi Saudara Ahok. Ini yang harus diklarifikasi,” tegasnya.
Lebih lanjut Fadli mengaku pihaknya sudah menyurati Presiden Jokowi terkait permintaan para ulama yang ingin mendengar klarifikasi Presoiden terkait isu melindungi Ahok.
“Saya juga sudah menyampaikan aspirasi itu dalam bentuk surat kepada Presiden, apa yang sudah menjadi aspirasi masyarakat, agar Presiden mengklarifikasi, tidak mengintervensi kasus Ahok. Karena isu itu terlalu kuat menurut mereka (para ulama yang tergabung dalam GNPF MUI), termasuk dengan diamnya Presiden sendiri itu menandakan bahwa dia mendukung Saudara Ahok, ini yang perlu diklarifikasi,” ungkapnya.
Dipenuhinya keinginan para ulama oleh Presiden tersebut menurutnya merupakan tindakan yang sangat tepat. Sebab, Fadli meyakini itu bisa menyelesaikan masalah.
“Saya kira itu bagus. Mungkin itu yang akan menyelesaikan masalah,” tutup Fadli.
Sumber: RMOL.co