JAKARTA (SALAM-ONLINE): Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) dan Keluarga Besar Persatuan Pelajar Indonesia (KB PII) menggelar ‘Malam Peringatan dan Doa untuk Syuhada #Aksi411 di Masjid Al-Furqon Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jl. Kramat Raya 45, Jakarta, Jum’at (11/11) malam.
Acara tersebut diadakan sebagai ajang doa bersama atas gugurnya M Syachrie Oemar Yunan (65 tahun) dan ratusan luka-luka, akibat serangan aparat saat melakukan #AksiBelaQur’an 411 di depan istana, 4 November lalu.
Tanpa diduga, ternyata gugurnya Syachrie—semoga syahid—saat membela Qur’an, membuat banyak kaum Muslimin ‘iri’, termasuk Ketua GNPF-MUI Ustadz Bachtiar Nasir yang menginginkan mati di jalan Allah.
“Kemarin betul-betul suci, yang dipilih Allah untuk mendapatkan sertifikasi syahadah, adalah Pak Syachrie. Ngiri saya,” ungkapnya di depan hadirin.
Ustadz Bachtiar melanjutkan dengan bertanya, “Banyak yang pengen mati (syahid), betul?” Serempak hadirin menjawab, “Betuuul!”
Namun demikian, UBN, panggilan akrabnya, mengingatkan, bahwa mati syahid adalah milik orang-orang yang menjaga shalat dengan berjama’ah dan menjadikan hidup dan matinya hanya untuk Allah.
Karenanya, dia berwasiat kepada siapa saja yang menginginkan mati syahid, untuk melakukan hal tersebut dalam hidupnya.
“Tapi itu hanya akan didapati oleh orang-orang yang tegak shalatnya, tegak shalat jamaahnya, selain sabar, hidupnya: innaa shalaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaati lillaahi rabbil ‘aalamiin,” terangnya mengingatkan.
Reporter: Nizar Malisy